Jepang Bakal 'Guyur' Industri Otomotif Indonesia
- IIMS 2018
VIVA – Meski aturan mengenai kendaraan listrik, hingga saat ini belum juga ketok palu, namun para produsen tetap mulai aktif mempersiapkan produk mereka. Bahkan, ada juga yang ancang-ancang membangun pabrik.
Hyundai diketahui sedang membangun pabrik perakitan mobil di Indonesia. Nantinya, produk yang dibuat tak hanya bermesin konvensional, namun juga mobil listrik.
Dua pemain asal China, yakni Wuling dan DFSK juga tidak tinggal diam. Mereka mengklaim, siap membuat dan memasarkan kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.
Sebagai pemain lama, para produsen asal Jepang tentu tidak mau ketinggalan. Soal teknologi, mereka bahkan sudah memilikinya sejak lama. Bahkan, industri otomotif di Negeri Matahari Terbit itu bakal menggelontorkan dana tambahan, demi mempercepat pengembangan mobil listrik di Indonesia.
“Ada investasi dari Jepang, nilainya Rp28,3 triliun,” ujar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Franciscus Soerjopranoto di Jakarta, Rabu 10 Juli 2019.
Pria yang akrab disapa Soerjo itu mengungkapkan, dana sebanyak itu tidak berasal dari satu perusahaan saja. Namun, hasil patungan dari beberapa merek.
“Itu dari industri otomotif Jepang. Dananya buat Indonesia, pengembangan elektrifikasi,” tuturnya.
Sayangnya, Soerjo tidak mau mengungkap lebih jauh, berapa porsi yang diberikan oleh masing-masing merek otomotif Jepang yang berkiprah di Tanah Air.
“Merek Jepang di Indonesia kan ada sekitar tujuh. Soal presentase, belum tahu,” kata dia singkat. (kwo)