Bikin Pabrik Mobil Listrik di Indonesia Enggak Murah, Segini Biayanya

Mobil-mobil listrik di IIMS 2018
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA – Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia sudah mampu menciptakan mobil atau motor listrik, namun dalam bentuk purwa rupa. Artinya, belum banyak industri yang serius melirik produk anak bangsa tersebut untuk diproduksi massal.

Saat ini, produk anak bangsa yang siap diproduksi massal hanya motor listrik buatan Institut Teknologi Surabaya (ITS) bernama Gesits. Motor bergaya skutik tersebut melibatkan Garansindo untuk diproduksi dalam jumlah banyak dan dilepas ke pasar.

Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Profesor Dr Satriyo S Brodjonegoro mengatakan, selama ini perguruan tinggi siap jika industri butuh kendaraan listrik nasional. Bahkan, ada beberapa model yang sudah dibuat.

“Sudah lima perguruan tinggi yang melakukan penelitian kendaraan listrik sejak 2012, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret, dan ITS,” ujarnya di BSD, Tangerang, 30 Januari 2019.

Sambung dia, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) juga ikut melakukan penelitian. Pemerintah sudah mengucurkan dana untuk pengembangan kendaraan listrik sebesar US$10 juta atau Rp141 miliaran.

“Perguruan tinggi bukan pabrik, tapi tugasnya hanya mengembangkan. Dia bukan pebisnis, jadi tugas selanjutnya industri (produksi). Ditargetkan, produksi massal 2020 (mobil listrik nasional),” tuturnya.

Menurutnya percepatan produksi kendaraan listrik sudah diawali dari pendirian pabrik baterai di Morowali, Sulawesi Tengah pada 11 Januari 2019. Selain itu, mengundang investor dari luar atau dalam negeri untuk pembangunan pabrik sepeda motor dan mobil listrik.

Membangun pabrik sepeda motor listrik di Indonesia, nilai investasi yang dibutuhkan Rp750 miliar sampai Rp1 triliun untuk kapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Dan membangun pabrik mobil listrik, nilai investasinya mencapai Rp5 triliun untuk kapasitas produksi 60 ribu unit per tahun. (yns)