Mobil Listrik Lokal Ini Bisa Diproduksi Massal, Ada Tapinya
- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air kini terus unjuk gigi menghasilkan sebuah inovasi. Yang baru ini adalah mobil listrik bernama Blits, hasil kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Budi Luhur.
Untuk mengetahui ketahanannya, mobil itu diuji coba mengelilingi Indonesia dengan jarak tempuh 15 ribu kilometer. Bahkan, setelah keliling Nusantara mobil listrik bergaya off road tersebut akan mengikuti Rally Dakar di Argentina.
Banyak yang mempertanyakan apakah Blits bakal diproduksi massal nantinya. Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif ITS, Muhammad Nur Yuniarto, tak menampik hal tersebut.
"Bisa saja, dan ubahannya bentuk bodi, seperti eksterior dan interior. Sedangkan untuk yang penggeraknya sama, dan baterai listriknya bisa menggunakan ukuran yang sama, dan bisa juga berbeda," ujarnya di Jakarta, Selasa 13 November 2018.
Menurutnya, untuk produksi massal dan bisa dipasarkan harus melibatkan industri. Alasannya, memerlukan pabrik untuk mendukung proses produksinya.
"Jadi kami lihat saja peluangnya seperti apa banyak juga prototipe kami kendaraan listrik total ada 10 model. Industri kami orangnya seperti pedagang maunya instan ngambil cepat, enggak mau nunggu kami akhirnya mereka impor dirakit di sini," tuturnya.
Seperti diketahui, untuk membuat Blits, biaya yang sudah dihabiskan sekitar Rp2-3 miliar. Kendaraan ini menggunakan kapasitas baterai 100 kWh dan tegangan 380 volt sehingga mobil itu dapat berjalan hingga 300 kilometer. Torsi 75 Newton meter dengan kecepatan maksimal 110 kilometer per-jam.