Rasa Kantuk saat Mengemudi Bisa Diprediksi, Begini Caranya

Ilustrasi mengemudi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Rasa kantuk tak jarang menghampiri pengemudi saat berkendara, baik sepeda motor, mobil, maupun kendaraan besar seperti truk dan bus. Kondisi demikian jelas berbahaya untuk pengemudi itu sendiri dan untuk pengguna jalan lain.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan bahwa mengantuk merupakan awal dari bahaya ketika berkendara di jalan.

"Kondisi pengemudi lelah ataupun mengantuk, dia akan kehilangan persepsi saat berkendara. Akibatnya, dia tidak bisa mengendalikan kendaraan, dan semua pengetahuan mengemudinya bisa blank," kata Jusri dalam acara Saturday Morning Riding dan pelatihan Safety Riding Adira Insurance di Jakarta, Sabtu, 1 September 2018.

Rasa kantuk yang datang saat seseorang mengemudi mobil atau berkendara motor, kata Jusri, biasanya terjadi akibat jam istirahat atau tidur orang tersebut yang tidak normal.

Dalam kondisi normal, seseorang disarankan untuk tidur selama tujuh sampai delapan jam agar tubuh tetap fit dan bugar.

Untuk mencegah rasa kantuk datang saat berkendara, kata Jusri, sebenarnya cukup mudah. Itu karena Anda sebenarnya bisa memprediksi kapan rasa kantuk akan datang. Caranya adalah jam tidur seseorang di malam hari dibagi dua, kemudian dirancang 12 jam. Maka di angka tersebut biasanya pengemudi akan merasa sangat mengantuk.

"Misalnya tidur jam 11 malam, kemudian bangun pagi jam 05, tidurnya berarti 6 jam. Nah diambil tengah itu sekitar pukul 02 pagi, ini ditambahkan 12 jam, kurang lebih jam 14 orang itu pasti akan mengantuk," ucapnya.

"Kalau sudah demikian, tidak ada pilihan lain, pengemudi tersebut harus beristirahat atau bahkan tidur," ujar Jusri. (ase)