Gebrakan Besar di Kaki Cartensz, 3 Pasukan Khusus TNI dan Buaya Putih Kostrad Kuasai Alom
- Yonko 461 Kopasgat
VIVA – Ada pemandangan berbeda terjadi di kaki puncak gunung tertinggi dunia, Cartensz Pyramid, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Seratusan prajurit TNI dengan senjata lengkap siap tempur berkumpul di Pos Komando Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih, Kostrad di Ilaga.
Enggak cuma dari Kostrad, prajurit TNI itu ternyata berasal dari satuan-satuan tugas pasukan-pasukan khusus yang dimiliki militer Indonesia.
Ada prajurit TNI dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.
Para pimpinan satgas masing-masing satuan terlihat berdiskusi merencanakan sebuah aksi besar-besar di wilayah yang selama ini dikenal sebagai salah satu zona maut aktivitas Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua.
Untuk Kopasgat dari siaran resmi Batalyon Komando 461/Kopasgat dilansir VIVA Militer, Senin 5 Agustus 2024, pasukan dipimpin Komandan Sektor II, Kapten Pas Dadang Mahardika, sedangkan untuk Satgas Yonif Raider 323/Buaya Putih Kostrad dipimpin Letkol Inf Tri Wiratno.
Mereka berkumpul bukan cuma untuk sekadar ngopi bareng, tapi ada sebuah rencana besar sedang disusun. Jadi rupanya, semua pasukan gabungan tiga matra ini akan bergerak melakukan patroli besar-besaran. Target utama mereka bukan mau bentrok lawan OPM. Tapi menguasai Bukit Alom.
Saat matahari mulai meninggi, patroli besar pun dimulai, semua prajurit bergerak menuju Bukit Alom. Pergerakan pun sangat terkondisikan dengan baik. Semua rute yang dilalui diamankan melalui strategi pengamanan yang super ketat,
Ada yang mengamankan dari ketinggian, ada yang bergerak membuka rute terdepan. Bahkan setiap pergerakan tak lepas dari pantauan pesawat tanpa awak alias drone yang dikendalikan dari Komando Utama Ilaga.
Lalu mau apa prajurit sebanyak itu apalagi pasukan khusus menuju Bukit Alom.
Sekira pukul 12:45 WIT, puncak pasukan akhirnya dapat menginjakkan kaki di puncak Bukit Alom. Di sana mereka kembali berkumpul dan mengeluarkan selembar bendera Sang Saka Merah Putih.
Kemudian helm pengaman diganti dengan baret masing-masing satuan, Kopasgat tampil dengan baret jingga, Kopaska dengan baret merah tua, Kopassus dengan baret merah dan Pasukan Buaya Putih Kostrad dengan baret hijau.
Bendera pun diikatkan pada sebuah batang pohon yang sangat panjang, kemudian dengan diiringi lagu Indonesia Raya, bendera dinaikkan ke ketinggian hingga melampaui ketinggian pohon-pohon besar di puncak Bukit Alom.
Dansektor II Kopasgat, Kapten Pas Dadang Mahardika menuturkan, pengibaran Merah Putih di puncak Bukit Alom bukan cuma sekadar seremoni untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI, tapi menunjukkan pada mata dunia internasional bahwa Papua hingga saat ini masih menjadi bagian dari NKRI.
Baca: Innalillahi, TNI Berduka.. Kolonel Asep Darmawan Meninggal Dunia di Bogor