Kapal Perang Turki Masuk Teluk Jakarta, Prajurit Hiu Perkasa Marinir TNI AL Lakukan Pengawalan Ketat

VIVA Militer: Kapal perang Turki sandar di Dermaga 2 JICT Tanjung Priok
Sumber :
  • Dispen Pasmar 1

Jakarta –  Kapal perang Angkatan Laut Turki, TCG Kinaliada (F-514) memasuki wilayah perairan Teluk Jakarta. Kapal perang jenis korvet itu hari ini sandar di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kedatangan kapal perang Angkatan Laut Turki yang dipimpin oleh komandan kapal Commander Serkan Doganitu itu pun disambut hangat oleh jajaran Lantamal III yang diwakili oleh Wadan Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Wisnu Kusardianto.

Wadan Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Wisnu Kusardianto saat membacakan sambutan tertulis Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto mengucapkan selamat datang kepada Komandan kapal TCG Kinaliada (F-514) Commander Serkan Dogan di Indonesia.

"Selamat datang di Jakarta, suatu kehormatan besar bagi TNI Angkatan Laut khususnya Lantamal III Jakarta. Saya ingin menyampaikan terima kasih dan sambutan hangat kepada Komandan TCG Kinaliada (F-514) Commander Serkan Dogan yang telah melakukan perjalanan panjang untuk datang ke Jakarta, Indonesia," kata Wadan Lantamal III Kolonel Laut (P) Wisnu Kusardianto saat membacakan amanat Danlantamal III Jakarta di hadapan Commander Serkan Dogan.

"Kunjungan persahabatan ini sangat penting untuk meningkatkan persaudaraan angkatan laut kedua negara, semangat Navy Brotherhood dan juga dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki dalam berbagai bidang kerja sama," tambahnya. 

Sementara itu, Prajurit Hiu Perkasa Korps Marinir TNI AL dari satuan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta pun dikerahkan untuk melakukan pengamanan kedatangan kapal perang negara sahabat tersebut.

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dinas Penerangan Pasmar 1, Jum'at, 17 Mei 2024, kedatangan kapal perang militer Turki ke Indonesia itu dalam rangka mempererat persahabatan dan Kerjasama antara Angkatan Laut Turki dan TNI AL. 

VIVA Militer: Prajurit Yonmarhanlan III amankan kedatangan kapal perang Turki

Photo :
  • Dispen Pasmar 1

Kedatangan kapal perang Turki, TCG Kinaliada (F-514) itu mendapatkan pengawalan ketat dari Tim QRF Yonmarhanlan III Jakarta yang dipimpin oleh Perwira Seksi Operasi Yonmarhanlan III Jakarta, Mayor Marinir Soebari. 

Di tempat terpisah, Danyonmarhanlan III Jakarta Mayor Marinir Surya Affandy Novyanto mengatakan, pengamanan yang diberikan oleh prajurit Hiu Perkasa Yonmarhanlan III dilakukan dalam rangka memastikan pengamanan dan keamanan bagi seluruh crew kapal perang negara Turki selama melakukan kegiatan visit port di Jakarta, Indonesia.

Lebih jauh dia menjelaskan, pengamanan yang dilakukan prajurit Marinir Yonmarhanlan III dilakukan mulai dari menyisir perairan Teluk Jakarta yang menjadi perlintasan kapal perang Kinaliada (F-514), kemudian sterilisasi area Dermaga JICT dengan memeriksa kendaraan yang keluar masuk Dermaga, hingga melaksanakan pengamanan selama beberapa hari kedepan. 

"Ini merupakan momen membanggakan karena kita dipercaya untuk menjaga Kapal Perang Angkatan Laut Turkey TCG Kinaliada (F-514) yang merupakan bagian dari diplomasi kenegaraan, ini sebuah amanah oleh karena itu laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan utamakan faktor keamanan," kata Danyonmarhanlan III Jakarta Mayor Marinir Surya Affandy.

Untuk diketahui, Kapal perang Turki TCG Kinaliada (F-514) diresmikan pada tanggal 3 Juli 2017 merupakan kapal perang jenis corvet anti kapal selam yang dilengkapi rudal canggih permukaan anti-ship cruise missile, radar pencarian udara dan permukaan Thales SMART-S MK 2, radar navigasi Alper LPI, radar kendali penembakan Thales STIR 1.2 (STING), radar navigasi Sperry Marine Vision Master.

Kapal perang ini juga dirancang untuk mengangkut helikopter dengan muatan hingga 10 ton. Kapal perang ini memiliki panjang 99 meter, lebar 14,4 meter dan draf 3,9 meter mampu melaksanakan berbagai macam misi seperti pengintaian, pengawasan, peperangan anti kapal selam, peperangan permukaan ke permukaan hingga peperangan udara ke udara.