Menyelam di Pekat Malam, Pasukan Naga Sumatera TNI Sergap Orang Misterius di Batas Negara
- Yonkav 6 Naga Karimata
VIVA – Sejak sore sejumlah prajurit TNI bersenjata lengkap bergerak cepat menuju jalan tikus di perbatasan negara Desa Inbate, Kecamatan Bikomi, Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Setiba di jalan tikus itu, mereka menyebar ke beberapa titik tertentu. Semak-semak belukar, pohon liar dijadikan tempat potensial untuk menyelam pekat malam.
Matahari mulai tenggelam, langit pun kian menghitam. Tak ada tanda-tanda prajurit TNI yang sejak sore tadi bersembunyi di jalan tikus bergerak. Jangankan pergi, bergerak pun tidak. Mereka benar-benar menyelam dalam gelap.
Prajurit TNI ini bukan sedang latihan perang, tapi mereka melakukan pergerakan itu untuk menyergap orang tak dikenal yang diduga akan melintasi jalan tikus itu untuk menyelundupkan barang-barang ilegal ke wilayah Indonesia dari Republik Demokratik Timor Leste (RDTL)
Mereka ini merupakan prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL, Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan.
Jadi berdasarkan siaran resmi Satgas Yonkav 6 Naga Karimata dilansir VIVA Militer, Sabtu 30 Desember 2023, Pasukan Naga Sumatera itu bergerak ke jalan tikus untuk melakukan ambush alias penyergapan sesuai perintah operasi yang di keluarkan Komandan Pos Nino Satgas Yonkav 6 Karimata.
Perintah operasi itu dikeluarkan setelah Komandan Pos menerima informasi dari Wakil Komandan Pos Nino, Sertu Erwin Hilmi telah rencana penyelundupan barang ilegal di jalan tikus. Sertu Erwin dapat info itu dari warga, saat bersilaturahmi ke rumah warga di sekitar lokasi.
Kembali ke prajurit di jalan tikus. Malam kian larut tapi prajurit Naga Sumatera masih bertahan di posisi mereka. Dengan penuh kesabaran mereka menanti target operasi.
Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mengarah ke Daerah Qiubiselo. Kopda Yudi dan Pratu Heru diperintahkan mengecek suara itu.
Ternyata di sana terlihat dua orang misterius sedang berjalan membawa dua karung berwarna putih. Melihat hal itu, Kopda Yudi langsung melapor ke Sertu Erwin. Dan prajurit diperintahkan untuk menanti saat yang tepat untuk menyergap kedua orang itu.
Tak lama kemudian, terdengar teriakan keras memecah keheningan malam. "Berhentiiii....!!! ternyata itu suara Kopda Yudi yang menyergap kedua orang itu. Mendengar teriakan itu, kedua orang tersebut langsung ambil langkah seribu.
Mereka kabur secepat kilat. Dua karung yang mereka bawa ditinggalkan begitu saja. Pengejaran pun dilakukan hingga ke perbatasan negara. Sayang mereka menghilang dalam gelap.
Prajurit Naga Sumatera pun kembali ke lokasi penyergapan dan memeriksa karung yang ditinggalkan. Dan benar saja isinya berbagai barang ilegal seperti bahan bakar minyak dan minuman.