Tak Sangka, Istri-istri Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Berhasil Produksi Film Legenda Kuno Abad 17
- Yonif 305 Tengkorak, Kostrad
VIVA – 14 Desember 2023 menjadi salah satu paling hari bersejarah bagi perjalanan Batalyon Infanteri Para Raider (Yonif) 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat.
Sebab, siang itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Pasukan Tengkorak Kostrad, dan mungkin bagi TNI Angkatan Darat, tak disangka-sangka sebuah film berhasil diproduksi oleh para istri prajurit yang tergabung dalam Persatuan Istri Prajurit Kartika Candra Kirana (Persit KCK) cabang 4 YPR 305 Tengkorak.
Film berdurasi 25 menit itu telah ditayangkan perdana di saluran resmi Youtube Tengkorak TV. Dengan judul Kisah Legenda Jaka Tarub & Nawang Wulan.
Film ini diproduksi dengan mengangkat kisah dalam legenda rakyat tersohor yang selama ini diabdikan di naskah sastra Jawa Baru, Babad Tanah Jawi.
Yaitu cerita tentang seorang pemuda gagah sakti mandraguna asal Tarub bernama Jaka Tarub, yang menikahi seorang bidadari cantik dari kayangan.
Meskipun yang diproduksi adalah film legenda kuno abad 17 ini, Persit KCK sama sekali tidak merekrut aktor dan artis top tanah air. Karena semua tokoh yang ada dalam film itu diperankan oleh para kesatria Pasukan Tengkorak dan anggota Persit KCK YPR 305.
Misalnya saja untuk tokoh Jaka Tarub diperankan oleh Sersan Sigit Prajoko. Sedangkan Nawang Wulan atau bidadari yang dinikahi Jaka Tarub diperankan Nyonya Bima. Lalu Sosok Nawangsih diperankan Himeka.
Menariknya, sang produser film, Nyonya Wulan Ardiansyah yang tak lain adalah Ketua Persit KCK YPR 305 benar-benar hanya memanfaatkan peralatan seadanya yang dimiliki anggotanya untuk dipakai dalam produksi film Jaka Tarub.
Semua pengambilan gambar alias syuting juga enggak dilakukan di tempat khusus. Tapi cuma di sekitaran lingkungan Markas Yonif 305/Tengkorak di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Dengan memanfaatkan area perkebunan dan taman-taman bunga yang tersedia di sana.
Menurut Nyonya Wulan Ardiansyah, legenda Jaka Tarub dipilih sebagai tema dari produksi film perdana Persit KCK YPR 305 Tengkorak, karena saat ini industri perfilman Indonesia miskin akan film-film budaya Tanah Air.
"Banyak orang sekarang yang tidak tahu bahwasanya kita bangsa Indonesia memiliki beberapa cerita legenda rakyat yang sudah mulai memudar. Padahal cerita rakyat ini sangat bagus untuk diceritakan ulang dalam bentuk film," kata Nyonya Wulan Ardiansyah kepada VIVA Militer.
Menurut istri dari Komandan Pasukan Tengkorak, Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila itu, meski tak mudah memproduksi sebuah film seperti Jaka Tarub ini. Namun dengan niat ingin mengedukasi masyarakat, Nyonya Ardi pun rela memeras pikiran dan tenaga untuk menyusun naskah cerita yang akan difilmkan dan memandu pemain.
Bukan sebuah pekerjaan mudah juga buat sang Ratu Aibon Kogila untuk bisa meramu tim dalam produksi film. Apalagi enggak ada yang punya ilmu dan pengalaman membuat film.
"Karena kita bukan pakarnya, jadi pemain agak kaku. Tapi semua bisa diatasi, ditambah lagi dengan peralatan yang seadanya," ujar Nyonya Wulan Ardiansyah.
Selama produksi berlangsung, pengambilan gambar hanya melibatkan prajurit-prajurit TNI dari tim penerangan Pasukan Tengkorak, dengan mengandalkan dua juru kamera. Saenul Anwar dan Fajar. Dan urusan editing diserahkan kepada Sersan Satu Rinaldo.
"Insya Allah kita akan membuat lagi film, legenda cerita rakyat berikutnya, gasss troosss, Tengkoraaak, Kostrad," ujar Nyonya Fitri Wulandari Ardiansyah.
Yang penasaran pengen nonton film produksi Persit KCK YPR 305, sok monggo nonton di tautan Youtube di bawah ini yaaa ...