Terungkap, Oknum Paspampres Penculik dan Penganiaya Pemuda Aceh Hingga Tewas Sempat Ngaku Polisi

VIVA Militer: Peti jenazah pemuda asal Aceh Imam Masykur
Sumber :
  • Instagram @ahmadsahroni88

Jakarta – Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Danpomdam Jayakarta) Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan, pihaknya saat ini masih terus mendalami dugaan tindak pidana penculikan dan penganiayaan yang menyebabkan seorang pemuda asal Aceh, Imam Masykur meninggal dunia yang melibatkan tiga orang oknum prajurit TNI AD.

Danpomdam Jayakarta mengatakan, para pelaku oknum prajurit TNI AD tersebut dalam menjalankan aksinya sempat mengaku sebagai anggota kepolisian yang akhirnya membawa korban yaitu Imam Masykur dan meminta sejumlah uang karena korban diketahui telah menjual obat kosmetik secara ilegal.

"Betul (Mereka sempat mengaku sebagai Polisi)," kata Danpomdam Jayakarta Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dikonfirmasi awak media, Senin, 28 Agustus 2023.

Danpomdam Jayakarta lebih jauh menjelaskan, para oknum prajurit TNI AD dalam aksinya telah mengetahui bahwa korban diduga telah menjual obat-obatan secara ilegal. Dan para pelaku kemudian menangkap dan melakukan penganiayaan terhadap korban, serta meminta sejumlah uang kepada korban jika ingin dibebaskan.

"Mereka minta 50 juta tadi gak dipenuhin kan akhirnya siksa terus. Pada saat disiksa mungkin penyiksaan itu berat akhirnya (korban) meninggal," ujarnya.

Kolonel Cpm Irsyad juga menegaskan, saat ini pihaknya telah melakukan penahanan terhadap tiga oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat dalam tindak pidana penculikan, pemerasan, serta penganiayaan yang telah menyebabkan seorang pemuda asal Bireuen, Aceh itu meninggal dunia.

Dari tiga orang oknum prajurit TNI AD itu diketahui satu orang berasal dari satuan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yaitu Praka RM, satu orang pelaku berasal dari kesatuan Direktorat Topografi TNI AD, dan satu orang lagi berasal dari satuan Kodam Iskandar Muda.

Sebelumnya diberitakan, IM (25), seorang warga Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga pasca diculik dan disiksa oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden berinisial Praka RM.

Hal ini viral di media sosial. Semisal akun Instagram @rakan_aceh. Akun itu menyebut korban sempat menelepon keluarga dan minta dikirim uang Rp50 juta. Apabila uang telat dikirim, maka korban bakal dibunuh.

Berdasar keterangan, surat penyerahan jenazah diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta. Praka RM berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

"Dia melakukan aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua temannya," demikian seperti dikutip dari akun tersebut, Minggu 27 Agustus 2023.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan kasus itu kini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.

"Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Danpaspampres Rafael.