Lawan Anopheles, Pasukan Raja Raider Kostrad TNI Lari Putari Kota Modern Tambang Emas Raksasa Dunia
- Yonif Raider 754/ENK
VIVA – Bukan hal yang mudah bagi seorang prajurit TNI jika harus hidup di sebuah wilayah yang menjadi daerah endemik salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia.
Begitulah yang dialami para prajurit TNI Angkatan Darat yang berdinas di Batalyon Infanteri Raider 754/Eme Neme Kangasi, Divisi Infanteri III, Kostrad.
Setiap saat para kesatria Kakak Tua Raja hidup dalam ancaman sengatan sang Anopheles, nyamuk pembawa parasit penyebab penyakit malaria.
Perlu dimaklukmi, Markas Yonif Raider 754/ENK berada di daerah endemik malaria, yaitu di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Memang bukan perkara mudah melawan sang Anopheles secara tuntas di Timika. Bayangkan saja, berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2022, Mimika masih jadi wilayah paling berbahaya malaria, karena menempati posisi pertama dalam jumlah kasus malaria. Sepanjang 2022 terdapat lebih dari 77 ribu kasus malaria di kota tambang emas raksasa dunia itu.
Namun agar terhindar dari serangan malaria, para prajurit harus meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Nah, sang komandan Yonif Raider 754/ENK, Mayor Inf Cecep Cahyadi punya cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh prajuritnya.
Jadi berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Jumat pagi 11 Agustus 2023, Mayor lulusan Akademi Militer 2005 itu memimpin pasukan raja untuk melaksanakan kebugaran fisik.
Dengan berbekal seragam olahraga, Mayor Inf Cecep dan pasukan raja berlari mengelilingi kota modern Kuala Kencana. Tak tanggung-tanggung prajurit dibawa lari dengan jarak 5 kilometer.
Menurut Mayor Inf Cecep selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal malaria, lari juga dibutuhkan bagi prajuritnya untuk dapat melaksanakan tugas.
"Seorang prajurit haruslah memiliki kemampuan fisik yang prima karena hal tersebut sangat dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas yang akan dihadapi ke depannya, sehingga program lari ini menjadi rutin dilaksanakan setiap minggunya dan untuk mendapatkan tubuh yang ideal bagi para prajurit Raja," kata Mayor Inf Cecep.
Sekadar diketahui, Yonif Raider 754/ENK adalah satu dari dua batalyon pemukul reaksi cepat lintas medan yang dimiliki Brigade Infanteri Raider 20/Ima Jaya Keramo. Satu satuan lainnya adalah Yonif Raider 755/Yalet.
Sejak dibentuk pada November 2004, Markas Komando Yonif Raider 754/ENK di posisikan di Kabupaten Mimika. Banyak faktor yang mendasari batalyon ini di lokasikan di Mimika. Salah satunya karena di daerah itu terdapat objek vital nasional tambang emas terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia yang berada di Distrik Tembagapura.