Gagalkan Pertumpahan Darah, Bang Alex Pandawa Kostrad TNI Damaikan Ribuan Warga di Tugu Salib
- Yonif Mekanis Raider 411 Pandawa
VIVA – Kamis siang Ribuan orang berkumpul di Perempatan Tugu Salib, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Mereka datang bukan untuk menghadiri hiburan ataupun menyambut kedatangan selebriti.
Masyarakat ini sengaja dikumpulkan oleh pemerintah daerah setempat dan aparat keamanan untuk mendeklarasikan perdamaian.
Jadi berdasarkan siaran resmi Penerangan Satuan Tugas Mobile Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa, Kostrad, TNI Angkatan Darat, selama ini Kabupaten Nduga merupakan wilayah yang rawan terjadi pertumpahan darah.
Kerap terjadi perang suku antar kelompok masyarakat yang menyebabkan jatuhnya korban dan kerugian lainnya yang berdampak pada terhambatnya laju perekonomian di wilayah itu.
Nah, kehadiran Satgas Mobile Yonif MR 411/Pandawa di bawah pimpinan Letnan Kolonel Inf Subandi alias Bang Alex di Nduga bukan cuma untuk mendukung pembangunan. Tapi lebih dari itu, yakni menciptakan kedamaian. Salah satunya mengakhiri semua pertikaian yang berujung pada pecahnya perang antar suku.
"Kami datang ke Kabupaten Nduga untuk melaksanakan tugas dari yang diamanahkan negara, kami siap menjaga Nduga aman dan damai serta mendukung pembangunan di Kabupaten Nduga menuju lebih baik," kata Bang Alex di hadapan ribuan warga.
Menurut abituren Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu, sudah saatnya perang suku dihentikan dan masyarakat hidup rukun. Dan setiap masalah tak harus lagi diselesaikan dengan angkat senjata. Tapi dengan duduk bersama.
Sementara itu, penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Nduga, Namia Gwijangge sangat mengapresiasi deklarasi damai yang dipelopori oleh Pasukan Pandawa. Sehingga tiga kelompok masyarakat yang bertikai dan terlibat perang suku beberapa waktu lalu, kini telah berdamai.
"Puji Tuhan hari ini sudah berdamai. Ini diakibatkan beberapa waktu lalu terjadi pertikaian antar masyarakat dan akibat dari pertikaian itu tiga warga sipil meninggal dunia, sehingga kami Pemda dan TNI-POLRI mengambil langkah perdamaian dan mediasi dengan para kelompok," kata Namia Gwijangge.
Dalam deklarasi damai itu, disepakati 10 poin perdamaian. Dan semua kelompok yang bertikai tepat berjanji untuk mentaati butir-butir perjanjian damai. Dan para tokoh dari kelompok yang bertikai menandatangani nota perdamaian itu
Baca: Kejutan Spesial Nyonya Wulan Cs saat Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Tiba di Markas