Peristiwa Haru Berlinang Air Mata saat Pasukan Tengkorak Kostrad Tiba di Karawang
VIVA – Siang itu, di bawah terik matahari. Ratusan prajurit TNI terlihat berbaris memanjang memenuhi ruas Jalan Raya Teluk Jambe, Sirnabaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dengan tongkat komando di ganggaman Letnan Kolonel Inf Ardiansyah berjalan paling depan barisan.
Di belakang, panji-panji perang berkibar membentang di atas baret-baret hijau berlambang Kostrad.
Dengan langkah gagah penuh semangat, barisan prajurit bergerak menuju gerbang utama Ksatriaan Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad.
Sebelum menginjakkan kaki di dalam markas, langkah Pasukan Tengkorak terhenti seketika. Tepat di gerbang telah berdiri seorang wanita berseragam hijau khas Persit KCK.
Wanita itu tak lain adalah Nyonya Fitri Wulandari, seorang ibu dua anak yang telah lebih 9 bulan dengan sabar dan setia menanti kehadiran Letkol Inf Ardi kembali ke asrama.
Letkol Inf Ardi pun melangkah mendekati sang istri, senyuman dilepaskan sebagai ungkapan rindu yang terbayarkan.
Untaian bunga melati pun dikalungkan Nyonya Fitri ke leher pelipur laranya itu. Letkol Inf Ardi pun mencium kening. Lalu dengan lembut beliau memeluk Nyonya Fitri.
Kemudian, Letkol Inf Ardi pun melangkah memasuki ksatrian diikuti ratusan prajurit yang selama ini telah bersama-sama dengannya berjuang menunaikan janji bhakti di Kabupaten Intan Jaya, sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Mobile Yonif PR 305/Tengkorak.
Di dalam markas, satu persatu istri dari prajurit disalami. Lalu, perwira menengah TNI Angkatan Darat itu dibopong dan diarak Pasukan Tengkorak menuju lapangan utama.
"Kalian yang berangkat tugas seperti yang saya sampaikan, rekan-rekan kita yang di home base ini bekerja keras, bekerja keras melaksanakan perintah. Lihat asrama kalian, lihat keluarga kalian. Jadi semua bekerja keras. Jadi, saya tak mau setelah ini ada yang merasa hebat, ada yang merasa lebih capek. Tidak. Sama semuanya, jadi kita bekerja. Semuanya mendapat tekanan dari komandan," kata Letkol Inf Ardi di hadapan Pasukan Tengkorak di lapangan utama.
Ritual satuan dilaksanakan, satu persatu prajurit mencium bendera sang saka merah putih dan pataka satuan.
Sampailah akhirnya seluruh prajurit dipertemukan dengan keluarga. Air mata tak terbendung lagi. Istri dan anak meneluk erat para ayah yang telah lama pergi.
Haru, bahagia menghapus semua lelah yang telah teraih selama berada di wilayah penugasan.
Intan Jaya yang penuh cerita bagi para kesatria pemberani tanah Taruma Nagara.
Selamat kembali Pasukan Tengkorak..Papua Penuh Damai... Kostraaad...
Hormat kami tim VIVA Militer.. Terima kasih...