Kisah Perjuangan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gali Kekayaan Alam Tersembunyi di Sarang OPM
- Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI
VIVA – Surga kecil di timur Indonesia, itulah julukan yang selama ini melekat pada diri ranah Papua, atas keindahan alamnya yang luar biasa.
Alam Papua cukup banyak menyajikan pemandangan yang sulit tak tertandingi oleh daerah lain di Indonesia. Bahkan, dunia. Mulai dari keindahan pegunungan dengan hutan-hutan alami yang lebat. Padang rumput yang hijau, rawa-rawa asri nan tenang, serta alam bawah airnya yang mempesona.
Namun sayangnya, belum semua keindahan alam Papua dapat dinikmati. Apalagi oleh wisatawan dari luar daerah dan luar negeri. Baru beberapa spot wisata yang telah bisa dikunjungi, salah satunya Raja Ampat.
Memang, bukan perkara mudah pula untuk bisa menembus belantara Papua untuk menghabiskan waktu bersama keindahan alamnya. Selain karena terbatasnya transportasi, juga karena adanya aktivitas gangguan keamanan dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua.
Karena hal-hal itulah, sampai saat ini masih banyak keindahan alam tanah Papua yang tersembunyi tanpa terjamah para wisatawan.
Salah satu wilayah yang menyimpan banyak kekayaan keindahan alam ialah Kabupaten Intan Jaya di Provinsi Papua Tengah. Wilayah ini merupakan lokasi di mana prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat sedang melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Organik Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih.
Pasukan Tengkorak dikerahkan ke Intan Jaya dengan pimpinan Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila bukan untuk plesiran. Tapi menghidupkan kembali roda kehidupan masyarakat yang sempat mati suri akibat teror OPM.
Namun, setelah melihat begitu dahsyatnya kekayaan pemandangan alam yang terhampar di Intan Jaya. Raja Aibon Kogila dan para kesatria Pasukan Tengkorak akhirnya tertantang untuk menjadikan Intan Jaya sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan damai. Sekaligus mengubah stigma sebagai basis gerombolan KST OPM.
Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Rabu 7 Juni 2023 dari Raja Aibon Kogila, Pasukan Tengkorak sudah mulai bergerak menggali potensi kekayaan alam Intan Jaya sebagai destinasi wisata sejak beberapa bulan menginjakkan kaki di sana.
Langkah awal yang dilakukan Raja Aibon Kogila ialah mengeluarkan perintah kepada para komandan Pos TNI khususnya Komandan Pos J2, Pos Holomama dan Pos Mamba untuk memanfaatkan lokasi di sekitar Posnya, agar menarik untuk dilihat. Harapannya, ke depan tempat-tempat tersebut dapat dinikmati masyarakat setempat bahkan para turis sebagai tujuan wisata.
Mengawali perjuangan menjadikan Intan Jaya sebagai destinasi wisata, Pasukan Tengkorak membangun fasilitas bermain dan hiburan untuk anak-anak.
Pembangunan fasilitas ini juga tak segampang membalikkan telapak tangan. Karena material yang dibutuhkan untuk pembangunan fasilitas tak tersedia di Intan Jaya. Untuk mendapatkan material harus dibeli dari Timika. Bahkan ke Surabaya.
Walau begitu, dalam waktu tak berapa lama, sebuah fasilitas taman bermain anak-anak sudah tercipta, yang kemudian diberi nama Kompleks Ceria Intan Jaya.
Selain nantinya memang diharapkan akan jadi salah satu spot tujuan wisatawan. Selama bertugas di Intan Jaya, Pasukan Tengkorak memanfaatkan Kompleks Ceria Intan Jaya untuk menggencarkan kegiatan sosial dan kemanusiaan. Seperti pengobatan serta pemberian bantuan makanan siap santap.
Sementara itu, keindahan pemandangan dari Gunung Bula yang membelakangi Pos J2 dan Pos Holomama, dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak Raja Aibon untuk dijadikan spot-spot foto bagi para wisatawan, termasuk masyarakat yang sudah menikmati taman ini.
Bahkan, di Kompleks Ceria Intan Jaya Pos J2, yang diberi nama Taman Rekreasi ARUPADATU, terdapat fasilitas Lapangan Voli dan juga Lapangan Futsal, yang tidak pernah sepi setiap harinya dimanfaatkan masyarakat maupun anak-anak.
"Hari ini, di Kabupaten Intan Jaya sangat sangat luar biasa dengan kehadiran mereka (Pasukan Tengkorak). Karena, mereka datang bukan hanya untuk perang. Ingat, bukan hanya untuk perang. Tapi, mereka ada di sini, hadir di sini, untuk mengembangkan kreativitas ekonomi masyarakat, ekonomi kerakyatan dengan cara banyak sekali kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan Pariwisata. Pembangunan dari anggota seperti ini, ada spot-spot foto, ini Pariwisata yang sangat menarik," kata Yoakim Mujizau, pejabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Intan Jaya yang merupakan putra asli Kampung Titigi, Intan Jaya.
Tak hanya taman bermain dan taman rekreasi, melalui Kompleks Ceria Intan Jaya. Anak-anak Raja Aibon juga membuat fasilitas berbagi dan belajar untuk anak-anak. Dan ternyata, antusiasme dari masyarakat dan juga anak-anak sangat tinggi dengan adanya fasilitas berbagi dan fasilitas belajar yang ada, baik di Pos J2, Pos Mamba, dan juga Pos Holomama.
"Harapan ke depannya Intan Jaya itu akan bisa lebih maju. Kemudian, kalau wisatanya dihidupkan, dibuat lagi tempatnya, dibuat lagi tempat bagus, pasti turis akan datang ke sini. Kalau turis akan datang, masyarakat akan dapat pemasukan. Melalui berjualan noken, berjualan apa saja, ada juga tukang ojek, Insyaallah banyak. Jadi Intan Jaya akan meningkat, masyarakatnya akan lebih sejahtera. Kenapa? Karena masyarakatnya punya pekerjaan, entah ibu-ibu, entah anak-anak, entah pemuda, semuanya," kata Raja Aibon Kogila.
Semoga dengan memanfaatkan dengan baik potensi Pariwisata di Intan Jaya ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Damai selalu Intan Jaya, damai selalu Papua. Para Ksatria Tengkorak akan selalu hadir untuk membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat. PAPEDA.
Baca: Bandar Narkoba yang Disergap Intel TNI Ternyata Seorang Polisi dari Kedokteran Polda