Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Tembus Tongkrongan OPM Demi Dandani SD Kusam Pedalaman Papua
- Yonif PR 305/Tengkorak, Kostrad, TNI
VIVA – Memasuki hari 30 pelaksanaan program Terpadu 100 Hari jelang kepulangan dari wilayah operasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Satuan Tugas Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, terus tancap gas untuk memberikan kenangan yang bermanfaat untuk masyarakat.
Setelah kampung-kampung teraliri air bersih melalui program TNI Manunggal Air, dan perekonomian terdongkrak naik melalui berbagai program teritorial. Kali ini Pasukan Tengkorak membidik pembenahan fasilitas pendidikan.
Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, fasilitas pendidikan menjadi sasaran pembenahan karena selama ini kondisinya sangat memprihatinkan dan jauh dari perhatian pemerintah.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Pasukan Tengkorak dituntut untuk memiliki nyali besar. Sebab lokasi fasilitas pendidikan yang dibenahi berada di salah satu kampung horor yang selama ini dikenal sebagai basis kuat dari gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM Papua, yaitu di Kampung Titigi.
Yang mendapatkan tugas untuk masuk ke wilayah Titigi ialah para kesatria Pasukan Tengkorak yang bertugas di Pos Titigi pimpinan Ronggolawe.
Dengan dipimpin oleh Sersan Kepala Ida Nopi Atmuji, Pasukan Tengkorak bergerak meninggalkan Pos TNI menuju ke Kampung Titigi. Perjalanan ke fasilitas pendidikan di Kampung Titigi bukan perjalanan yang enak dan aman. Sebab Pasukan Tengkorak harus melewati lokasi-lokasi yang biasa dipakai OPM untuk nongkrong.
Walau begitu, nyali Serka Ida dan Pasukan Tengkorak tak ciut, dengan tekad yang kuat dan niat yang baik mereka bergerak menuju ke Sekolah Dasar (SD) Titigi. Dan Alhamdulillah, tak ada halangan apapun di perjalanan.
SD Titigi berdiri sejak lama. Namun, kondisinya sangat miris. Bangunan SD yang terbuat dari kayu sangat kumuh dan kusam. Tanpa buang-buang waktu, Pasukan Tengkorak langsung beraksi. Kuas dan cat yang telah dipersiapkan mulai dikeluarkan dan semua tembok kayu didandani dengan warna merah putih.
Melihat aksi Pasukan Tengkorak, guru dan murid tak tinggal diam. Mereka ikut bergabung membantu para kesatria dalam membenahi fasilitas bangunan sekolah itu. Dengan cepat, bangunan SD pun berubah total jadi cerah dan bersih.
"Bapak, terima kasih untuk bantuannya di SD Titigi ini kepada kami. Satgas 305 selalu memberikan bantuan kepada kami. Dan juga dalam bidang pendidikan sangat diperhatikan. Sekarang ini pengecatan bangunan SD, yang tadinya kusam, sekarang sudah terlihat cerah, berwarna Merah Putih, seperti seragam anak SD. Terima kasih banyak Satgas 305, yang slalu memperhatikan kami. Semoga selalu diberikan keselamatan hingga kembali pulang nanti. Amakanie, Hormat," kata Guru SD Titigi, Yeskiel Kama.
Enggak cuma guru yang senang, para murid tak kalah bahagia melihat bangunan sekolah mereka sudah berubah total dari sebelumnya. Malahan murid meminta agar Pasukan Tengkorak juga membuatkan fasilitas taman main di sekolah mereka.
"Om, ini SD sekarang sudah bagus berwarna cerah. Kami senang, SD kita jadi bagus sekarang, tidak jelek lagi. Terima kasih sudah mewarnai SD kita. Kalo bisa, kami juga minta dibuatkan mainan seperti di atas Pos, sehingga pada saat sebelum masuk sekolah dan istrihat, kita bisa mainan di depan SD," ucap Boyka, salah satu murid.
Sementara itu, di saat bersamaan, Pasukan Tengkorak dari Pos Holomama juga bergerak untuk membantu masyarakat mengatasi kesulitan hidupnya. Begitu juga dengan Pasukan Tengkorak di Pos Bilogai.
Mereka bergerak memberikan berbagai pelayanan untuk masyarakat. Seperti pengobatan hingga menyiapkan makanan untuk masyarakat. Yang harus dicatat, makanan merupakan hal yang sangat berharga bagi masyarakat Intan Jaya, karena selama ini salah satu kesulitan yang mendera masyarakat adalah kekurangan makanan.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Komandan Pos Holomama dan Raja Aibon, melindungi masyarakat, menjaga masyarakat, bantu masyarakat, anak-anak sekolah, kita punya anak-anak. Mereka menjaga kami, memberikan makanan mereka bagi kami. Kami tidak membalas apapun, tetapi Tuhan sendiri yang balas Bapak Komandan Pos Holomama dan Raja Aibon. Terima kasih banyak dan terima kasih banyak. Kami tidak kasih apa-apa karena kami yatim piatu yang miskin. Tuhan sendiri membalas dan kami atas masyarakat Holomama, kami sampaikan terima kasih banyak," ujar Gembala Paulus Maesini mewakili masyarakat Holomama.
Pos Bilogai ini merupakan salah satu pos yang dahulunya selalu sepi. Karena masyarakat enggan berinteraksi dengan aparat, akibat adanya ancaman dari KST OPM. Namun, sejak kehadiran Pasukan Tengkorak di sana, masyarakat mulai mau berinteraksi dan bercengkrama dengan prajurit TNI.
"Di sini kan aman, minum kopi, minum air, makan. Dari Homeyo datang kesini, singgah disini, sehat, minum dan makan, Bapak. Dari Sugapa ke Homeyo, singgah di sini makan minum, baru ke Homeyo. Jadi mereka senang. Tidak ada yang musuh-musuhan, tidak ada yang bicara ada TNI di situ, ada TNI-Polri di situ begini-begini, tidak ada. Semua aman," ucap Gembala Dominigus Buligau.
Hadirnya para Ksatria Tengkorak Kostrad pimpinan Raja Aibon Kogila di Intan Jaya, benar-benar telah membuat perubahan. Banyak sekali hal yang dilakukan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu mengatasi segala kesulitan masyarakat, seperti yang tertuang dalam Delapan Wajib TNI.
Damailah Intan Jaya, damailah Papua. Para Ksatria Tengkorak Kostrad akan selalu hadir untuk masyarakat Intan Jaya Papua. PAPEDA
Baca: Ini Sosok Jebolan Akmil 2004, Komandan Pasukan Berkuda Baret Hitam TNI Pengganti Letkol Bayu