Antisipasi Keamanan KTT ASEAN, Panglima TNI Dapat Tugas Khusus Cegah Hujan dari Jenderal Moeldoko

VIVA Militer: KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko cek Posko Kogabpadpam KTT ASEAN
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Mantan Panglima TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko hari ini meninjau Posko Komando Gabungan Terpadu Pengamanan Very Very Important Person (Kogabpadpam VVIP) KTT ASEAN SUMMIT Ke-42 di Hotel Sylvia, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kedatangan KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko disambut hangat oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, serta para Komandan Satgas Pam VVIP KTT ASEAN 2023 yang telah mempersiapkan keamanan di sejumlah venue KTT ASEAN jauh-jauh hari.

Dalam kesempatan itu, Mantan Panglima TNI ke-18 itu memaparkan sejumlah ancaman yang harus diantisipasi oleh seluruh prajurit TNI - Polri yang tergabung dalam Kogabpadpam VVIP untuk memastikan Indonesia sukses sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN SUMMIT 2023 yang secara resmi dibuka hari ini oleh Presiden RI Joko Widodo.

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai bahwa dari sisi geografis titik pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT 2023 dikelilingi oleh sejumlah pulau dan bentangan samudera atau laut. Sehingga, Moeldoko menilai salah satu titik kritis yang perlu diperketat dalam pengamanan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo adalah di wilayah garis pantai dan laut NTT.     

"Melihat venuenya dari seputaran pinggir pantai hampir ancamannya kalaupun muncul ancaman dari laut. Jadi kalau saya sebagai orang yang punya keinginan melakukan gangguan pasti dari laut, kalau dari darat pengamannya sudah sangat-sangat kuat. Untuk itu perlu diantisipasi lebih dalam lagi ancaman dari laut beserta modusnya perlu didalami sehingga kita memiliki kesiapan termasuk rencana escape nya," kata KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Rabu, 10 Mei 2023.

VIVA Militer: KSP Moeldoko dan Panglima TNI pimpin rapat Pam VVIP KTT ASEAN

Photo :
  • Puspen TNI

Selain itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-28 itu mengatakan, salah satu titik kritis yang perlu diantisipasi dalam pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT kali ini adalah hujan

Moeldoko pun menginstruksikan kepada Panglima TNI sebagai penanggung jawab operasi pengamanan KTT ASEAN Ke-42 untuk berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait guna memodifikasi cuaca demi suksesnya pertemuan sejumlah pemimpin negara di ASEAN tersebut.

"Dulu kita tidak pernah berpikir bahwa hujan akan menjadi ancaman, tapi sekarang ini hujan salah satu ancaman yang menjadi tanggung jawab Panglima TNI. Sehingga sekarang peran itu di take oleh Panglima bekerjasama dengan BMKG," ujarnya.

Tidak hanya itu, Kepala Staf Kepresidenan itu juga mengutarakan untuk titik kritis yang ketiga adalah kesiapan Telkom dan PLN. Menurut Moeldoko, apapun baiknya penyelenggaraan KTT ASEAN tapi kalau gangguan komunikasi terjadi, media terganggu itu juga akan mempengaruhi bobot, karena pemberitaan tidak akan optimum. 

"Nah ini sudah kita pikirkan dengan baik waktu itu dengan Kominfo dan dari tim telekomnya, tapi sekali lagi pengaman fisiknya khususnya ini perlu menjadi atensi," kata Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, pengamanan fisik yang sudah tergelar oleh aparat gabungan TNI - Polri harus dapat memastikan agar tidak ada gangguan dari sisi fisik. 

"Tapi kalau dari cybernya beda lagi. Tapi dari sisi fisiknya yang saya katakan itu jangan sampai PLN terganggu, jangan sampai kabel optik yang terganggu dan ini perlu komunikasi yang intens dengan pihak-pihak stakeholder tertentu," ujarnya.