Usai Bentrok Pukul Mundur OPM ke Hutan, Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Berhasil Pulihkan Intan Jaya
- Yonif PR 305/Tengkorak
VIVA – Usai bentrok tembak dengan gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM, akhirnya prajurit-prajurit TNI dari Satuan Tugas Organik Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak, Kostrad, secara perlahan tapi pasti berhasil memulihkan kembali situasi keamanan di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Satgas Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah, saat ini aktivitas masyarakat kembali normal dan roda perekonomian telah bergerak setelah sempat lumpuh sepanjang bulan April 2023 akibat gangguan keamanan dan teror bersenjata dari OPM.
"Kebahagiaan masyarakat Intan Jaya, khususnya mama-ama sangat terusik oleh gerombolan KST sepanjang bulan April. Gerombolan yang tak beradab ini melarang mama-mama menjual hasil kebunnya ke kota Sugapa. Padahal, dari hasil jualan itulah mereka bisa membeli beras, minyak goreng dan gula kopi untuk kebutuhan sehari-harinya," kata Letkol Inf Ardi atau akrab dipanggil Raja Aibon Kogila.
Selama teror OPM berlangsung, enggak cuma para mama yang jadi korban, tapi juga para pemuda Intan Jaya. Para pemuda yang kesehariannya mencari nafkah dengan ngojek, saat itu tak bisa lagi narik. Karena di jalanan OPM melakukan penghadangan bahkan merusak jalanan yang biasa dilalui kendaraan. Terutama jalur utama dari Sugapa ke Titigi.
"Bapak, ini kami satu bulan tidak bisa ojek. Kami susah, tidak bisa beli rokok. Kami biasa antar barang ke Pos Titigi, tapi itu mereka dari hutan buat kacau Intan Jaya. Mereka juga rusak jalan. Ini kami senang bisa ojek lagi. Besok juga kami perbaiki jalan, baru lanjut ojek lagi," ucap Yosafat Sani salah seorang pemuda Intan Jaya ditimpali rekan-rekannya.
Bukan perkara mudah untuk memulihkan situasi keamanan di Intan Jaya, para kesatria Pasukan Tengkorak Kostrad harus berjuang angkat senjata, bertaruh nyawa untuk dapat melumpuhkan dan mengusir gerombolan OPM dari Intan Jaya.
Namun sangat beruntung, kerja nyata dan ikhlas dalam membangun Intan Jaya yang digeber Pasukan Tengkorak selama bertugas di wilayah itu, membuat masyarakat tergerak untuk turut berjuang melawan OPM bersama Pasukan Tengkorak.
Setelah OPM berhasil dipukul mundur ke hutan dan gunung. Pasukan Tengkorak kembali menggalakan program-program sosial dan kemanusiaan. Salah satunya memberdayakan pemuda pengojek untuk melancarkan dorongan logistik ke Pos TNI di Titigi.
Jadi kemarin itu, Pasukan Tengkorak mengumpulkan para pemuda pengojek, lalu mereka diminta untuk membantu distribusi logistik. Dengan semangat mereka bergerak membantu. Apalagi untuk satu kali jalan, para pemuda diimbali dengan uang Rp400 ribu. Dan setiap pemuda bisa sampai tiga kali jalan sehingga dalam sehari itu saja mereka mendapatkan penghasilan Rp1,2 juta dari Pasukan Tengkorak.
Yang tak diduga-duga, seorang tokoh masyarakat Kampung Titigi, Yoakim Muzizau ikut turun tangan dalam dorongan logistik ke Pos Titigi.
Yoakim Muzizau bukanlah orang sembarangan di Intan Jaya. Ia merupakan lulusan STPDN tahun 2012. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman serta wawasannya, Yoakim menjadi tokoh penting yang bisa diajak berkomunikasi dan berdiskusi oleh para Ksatria Tengkorak Kostrad, demi terwujudnya Intan Jaya yang aman, damai dan sejahtera. Ia tergerak membantu setelah selama beberapa hari intens berkomunikasi dengan Kapten Inf Anwar.
"Hari ini saya Yoakim Mujizau ada di sini sebagai mewakili Pemda Kabupaten Intan Jaya. Saat ini, kami Pemda, dalam hal tim mediasi konflik, mau membantu teman-teman anggota dari Pos Titigi, untuk kami distribusi, bantu bawa barang-barang ini, bamak dan lainnya ke Pos Titigi. Kami mendukung TNI-Polri untuk menjaga stabilitas keamanan di daerah ini. Ini bentuk kerjasama, koordinasi pemerintah dengan TNI-Polri dan Apkam. Aparat Sipil Negara dan Aparat Keamanan Negara sama-sama bekerja sama. Dalam hal ini, Kostrad 305, kami siap membantu sinkronkan kegiatan dari Raider 305 Kostrad bersama dengan Pemda. Hari ini, kami sebagai wakil ketua tim, membuka akses sekaligus kami drop bamak untuk Pos Titigi. Terima kasih," ucap Yoakim Muzizau sebelum memimpin para tukang ojek mengantarkan bahan makanan dan kebutuhan Binter Pos Titigi.
Selama proses penyiapan barang-barang yang akan diantarkan Yoakim bersama rombongan ojek di Pos Mamba, Yoakim banyak berdiskusi dengan Mayor Inf Anjas, Kapten Inf Anwar dan Kapten Inf Poltak. Perwakilan perwira Pasukan Tengkorak Kostrad dan putra Titigi yang menjadi pejabat Pemkab Intan Jaya ini, merencanakan beberapa kegiatan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program-program Satgas Yonif Para Raider 305 Tengkorak Kostrad disampaikan Mayor Inf Anjas, dengan harapan adanya sinkronisasi dan keterlibatan secara terus menerus dari Pemkab Intan Jaya. Maklum, selama ini pasukan Raja Aibon Kogila, hanya bekerja bersama personel Satgas yang lain, seperti Satgas Elang BIN dan Satgas Mandala Kopassus. Raja Aibon sangat berharap agar pemkab hadir setiap saat, bekerja bersama-sama demi kesejahteraan masyarakat Intan Jaya.
"Kita sekarang bekerjasama dengan Pemda, khususnya perwakilan dari Bapak Yoakim ini. Kita mencoba sama-sama, menciptakan, membuat masyarakat ini merasa aman dan bisa beraktivitas kembali. Supaya ojek bisa beraktivitas kembali, sehingga mereka bisa mendapatkan uang. Semoga Intan Jaya ini semakin maju, Intan Jaya semakin aman, Intan Jaya semakin damai," ucap Mayor Inf Anjas didampingi Yoakim dan Gembala Poltak Siahaan.
Setelah loading barang ke motor-motor para pemuda Intan Jaya selesai, Yoakim pamit untuk berangkat, memimpin langsung tukang ojek menuju Pos Titigi. Di pos Titigi, Lettu Inf Reza Hidayat alias Ronggolawe sudah menunggu bersama pasukannya. Hidangan ala kadarnya sudah disiapkan pasukan Ronggolawe untuk para tukang ojek yang memang sangat senang selama bergaul dengan para Kesatria Tengkorak Kostrad.
Iring-iringan motor melaju dari Pos Mamba menuju pos Titigi. Meskipun tidak lebih dari lima kilometer, namun bukan pekerjaan mudah bagi para ojek sampai ke Pos Titigi. Bukan hanya belum diaspal. Jalan yang mereka lalui ini naik turun dan berbatu. Bahkan, beberapa lokasi yang mereka lalui, sengaja dirusak OPM beberapa waktu yang lalu. Itulah kebiadaban OPM yang setiap saat selalu membuat masyarakat Intan Jaya menderita.
"Saya sekarang sudah tiba di Pos Titigi. Kami sedang mendropping Bamak (Bahan Makanan) untuk Pos Titigi, supaya kami ini koordinasi kerja antara TNI-Polri bersama dengan Pemerintah Daerah. Supaya sinkron, supaya koordinasi itu tetap jalan, biar Intan Jaya tetap aman, Intan Jaya sejahtera dan Intan Jaya membangun. Karena, tanpa aparat keamanan, semua seni kehidupan tidak bisa akan dijalankan. Jadi, saat ini saya ada di Pos Titigi, Pos Raider 305 Kostrad Tengkorak, saya ada bersama mereka dan saat ini sedang drop bamak untuk Pos Titigi. Kami mendrop bamak dalam keadaan aman, tanpa gangguan. Dan hari ini mulai bisa beroperasi, masyarakat ojek naik turun dari Titigi arah Muara ke Bilogai dan sebaliknya, supaya perekonomian masyarakat berputar dan maju. Terima kasih," ucap Yoakim sesampainya di Pos Titigi yang disambut oleh Ronggolawe.
Di siang itu juga, Kapten Inf Suryo alias Laksmana, didampingi Bapa Pater dan Letda Chk Julet, nampak sibuk melayani masyarakat yang datang ke Pos Mamba. Program berbagi dan melayani yang menjadi salah satu program unggulan Kesatria Tengkorak Kostrad selalu memberikan kebahagiaan bagi masyarakat.
Lebih dari 100 porsi nasi dengan lauk seadanya, habis terdistribusi untuk Mama-Mama dan anak-anak yang akan kembali ke kampung Mamba, Sambili dan Amaesiga dari Kota Sugapa. Senyum Mama-Mama dan anak-anak bertambah lebar, tatkala Bapa Pater dan para Ksatria membagikan bibit sayur, seragam sekolah, alat tulis dan gula-gula (permen).
Hubungan baik antara Pasukan Tengkorak pimpinan Raja Aibon Kogila dengan seluruh komponen masyarakat Intan Jaya memang sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Kebrutalan gerombolan OPM selama bulan April telah membuat masyarakat bersepakat untuk bersama-sama sama melawan OPM.
"Tentunya ini menjadi berita yang sangat baik. Masyarakat menyaksikan sendiri beberapa waktu lalu, bagaimana para Kesatria Tengkorak Kostrad dengan gagah perkasa memukul mundur OPM dari beberapa kampung yang dikuasainya. Atas hal itu, masyarakat menjadi sangat yakin dan percaya, bahwa kehadiran para Ksatria Tengkorak Kostrad benar-benar untuk melindungi masyarakat, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Intan Jaya," ujar Raja Aibon Kogila dalam tulisannya.
Baca: Baru 28 Hari Dimutasi ke Papua Jenderal Eks Komandan Grup 3 Kopassus TNI Melesat Jadi Pangdam