Pangdam Cenderawasih Bentuk Tim Investigasi Khusus Selidiki Kerusuhan di Wamena

VIVA Militer: Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa
Sumber :
  • Pendam XVII/Cenderawasih

VIVA – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, pihaknya berkomitmen akan menegakkan proses hukum apabila memang ada keterlibatan oknum prajurit TNI Angkatan Darat yang melakukan pelanggaran hukum atas insiden kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayapura beberapa hari lalu.

Pangdam Cenderawasih menegaskan, dirinya sudah menginstruksikan kepada Pomdam XVII/Cenderawasih untuk membentuk tim investigasi di internal untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Langkah penegakan hukum yang kita ambil yaitu Kodam XVII/Cenderawasih. Saya perintahkan Pomdam XVII/Cenderawasih untuk melakukan investigasi dan saya sudah koordinasi dengan Kapolda. Demikian pula dari Polda akan juga melakukan investigasi. Hal ini dilakukan untuk penegakan hukum dalam rangka transparansi penegakan hukum," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa di Makodim 1702/JWY, Senin, 27 Februari 2023.

Pangdam menegaskan, bahwa langkah-langkah investigasi yang dilakukan oleh Pomdam XVII/Cenderawasih itu dilakukan sebagai bentuk tranparansi proses penegakan hukum yang terjadi di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Mayjen TNI Saleh Mustafa pun menjamin, apabila nanti ada anggota yang terlibat dan ada bukti-bukti yang mengarah kepada pelanggaran hak asasi manusia maka akan diambil tindakan sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

"Apabila tidak ada dan tidak ditemukan bukti-bukti seorang Prajurit Kodam XVII/Cenderawasih dan Prajurit Kodim 1702/Jwy. Maka kalau ada oknum-oknum yang memutar balikan saya akan laporkan pemutaran balik fakta," ujarnya.

Lebih jauh dia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya Wamena, agar tidak terpancing atau terprovokasi dengan berita-berita hoaks yang saat ini sengaja disebar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan situasi di Wamena menjadi tidak kondusif.

Mayjen TNI Saleh Mustafa pun menegaskan, siapapun yang menyebarkan berita bohong atau hoaks yang mengarah pada upaya menciptakan situasi di Wamena tidak kondusif, serta menyudutkan aparat penegak hukum TNI - Polri, maka akan berhadap-hadapan dengan proses hukum.

"Apabila ada oknum yang berupaya menimbulkan berita-berita hoaks, saya akan tuntut yang bersangkutan sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.

Lebih jauh lagi, Pangdam Cenderawasih mengajak kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya yang ada di Kabupaten Jayawijaya agar dapat mengedepankan penyelesaian yang ada di Wamena dengan prosedur hukum.

"Saya akan jamin bersama Bapak Kapolda bahwa keadilan kesetaraan semua, baik itu TNI Polri dan masyarakat sama. Tidak boleh ada teror-teror atau aksi-aksi yang diluar hukum, yang mengancam, yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang ada di Kota Wamena," ujarnya.

"Jangan menimbulkan kerusuhan, mari kita jaga Kota Wamena ini menjadi kota yang aman, kota yang dapat di tempati oleh siapa saja, oleh masyarakat Indonesia dari mana saja," tambah Pangdam Cenderawasih.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kerusuhan besar antar kelompok masyarakat pecah di Wamena, Jayawijaya pada hari Kamis, 23 Februari 2023 lalu. Kerusuhan itu bermula dari informasi yang beredar di tengah masyarakat tentang adanya penculikan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu. 

Kerusuhan tersebut telah menghanguskan sejumlah toko atau bangunan di Wamena karena dibakar warga. Bahkan, 11 orang warga masyarakat dikabarkan tewas akibat kerusuhan tersebut.

Aparat gabungan TNI-Polri pun turut membantu dalam proses pemakaman 11 warga yang jadi korban kerusuhan tersebut. Saat ini, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan bahwa situasi di Wamena sudah mulai kondusif.