Sosok Aslinya Dikorek Letkol Yuli, Dedengkot PSHT Ternyata Anak Kolong Tetangga Panglima TNI

VIVA Militer: Ketum PSHT dan Letkol Inf Yuli.
Sumber :
  • Humas PSHT

VIVA – Sebuah kisah hidup dari sosok Raden Moerdjoko Hadi Wiyono akhirnya berhasil dikuak secara gamblang oleh TNI Angkatan Darat. Dan ternayata Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate alias PSHT itu memiliki riwayat yang berhubungan dekat dengan Tentara Nasional Indonesia.

Kisah hidup R Moerdjoko itu terungkap secara gamblang saat ia dihadirkan menjadi nara sumber dalam siaran podcast Gesah Nusantara milik Komando Resor Militer (Korem) 081/Dhirotsaha Jaya, Kodam Brawijaya.

Dalam pembicaraan yang dipandu langsung oleh Kepala Staf Korem 081/DSJ, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, dedengkot perguruan silat tersohor asal Madiun itu menceritakan secara detail dari mulai ia lahir sampai akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pusat PSHT dalam Parapatan Luhur 2017.

VIVA Militer: Ketum PSHT dan Letkol Inf Yuli.

Photo :
  • Korem 081/Dhirotsaha Jaya

Raden Moerdjoko menuturkan bahwa ia sebenarnya adalah bagian dari keluarga besar TNI. Ia merupakan anak kolong karena ayahnya adalah seorang prajurit TNI Angkatan Udara.

"Saya lahir tahun 1953, saya lahir di Bandung, Husein Sastranegara, kebetulan ayah saya dinas di TNI Angkatan Udara. Kemudian di tahun 59, mutasi ke Iswahjudi sampai pensiun, saya asli madiun. Kemudian tahun 69 bapak pensiun," kata Raden Moerdjoko kepada Letkol Inf Yuli.

Enggak cuma itu saja, ternyata ayah Raden Moerdjoko adalah sahabat dari ayahnya mantan Panglima TNI, Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto. Bahkan, kediamanan mereka di Bandung berdekatan.

VIVA Militer: Ketum PSHT dan Letkol Inf Yuli.

Photo :
  • Korem 081/Dhirotsaha Jaya

"Kebetulan bapak saya seangkatan dengan bapak Djoko Suyanto. Kami dulu bertetangga di Husein Sastranegara, Mas Djoko iki lahir lebih dahulu dari saya, beliau kalau enggak salah 51, saya 53," kata Raden Moerdjoko.

Setelah pindah ke Madiun yang merupakan kampung halaman orangtuanya, Raden Moerdjoko mulai mengenal PSHT dan selepas SMP ia mulai bergabung dengan pergurusan silat yang telah berusia satu abad itu.

"STM di Madiun, saya baru dilatih mulai dari tingkat yang paling bawah sebagai siswa. Kemudian baru diwisuda sebagai anggota tetap tahun 1972, lima tahun belajar. Begitu disahkan jadi warga, langsung dipercaya sebagai atlet tanding adu bebas," ujarnya.

VIVA Militer: Ketum PSHT dan Letkol Inf Yuli.

Photo :
  • Korem 081/Dhirotsaha Jaya

"Wah jagoan bapak ini, pengalaman muda," kata Letkol Inf Yuli mencandai Raden Moerdjoko.

Perjalanan hidup Raden Moerjoko di PSHT benar-benar dirintisnya dari bawah. Setelah bergabung PSHT, ia mulai menjadi pelatih di Madiun kemudian di Surabaya, lalu kembali ke Madiun sampai akhirnya bisa menjadi sosok utama dari PSHT.

"Saya merintis dari bawah sampai jadi ketua umum. Di pengurusan mulai dari pembantu umum," ujarnya.

Baca: Pasukan Raider 514 Kostrad TNI Selamatkan Nyawa 33 Pengungsi Kelaparan 5 Hari Jalan Kaki dari Nduga