Jenderal Intel Kakap Berdarah Kopassus Komandan Pasukan Penembak Panglima GAM Akhiri Karier Militer
- Puspen TNI
VIVA – Ternyata militer Indonesia akan segera kehilangan sosok perwira tinggi yang memiliki reputasi luar biasa selama mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
Ya, VIVA Militer baru saja melihat nama Mayor Jenderal TNI Andjar Wiratma masuk dalam daftar 223 perwira TNI yang tertera dalam Surat Keputusan Panglima TNI nomor 48/I/2023 tertanggal 16 Januari 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Jadi dalam SK Panglima TNI itu, lulusan Akademi Militer 1987 itu dimutasi dari jabatan Asisten Intelijen Panglima TNI dan dipindah menjadi Pati di Markas Besar TNI Jakarta.
Sedangkan jabatan Asintel Panglima TNI yang telah diemban Mayjen TNI Andjar sejak 24 September 2018 diserahkan kepada Laksda TNI Angkasa Dipua, yang tak lain adalah Asisten Intel Laksamana TNI Yudo Margono saat masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).
Ternyata Mayjen TNI Andjar dipindah ke Mabes TNI karena tak lama lagi akan segera meninggalkan dunia militer Indonesia yang telah digelutinya sejak 36 tahun lalu. Ia segera memasuki masa purna bhakti alias pensiun dari dinas aktif Februari nanti.
Perlu diketahui, Mayjen TNI Andjar ini bukan prajurit TNI sembarangan lho. Ia merupakan seorang intelijen kakap Indonesia. Buktinya ia pernah dipercaya menduduki jabatan-jabatan strategis intelijen TNI.
Perwira TNI yang lahir dari Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini pernah menjabat sebagai Asintel Kepala Staf Divif 1/Kostrad, lalu naik jadi Komandan Pusat Pendidik Intelijen Strategi di Kodiklatad. Bahkan karena kemahirannya di bidang intelijen, ia dua kali ditarik ke Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, yaitu untuk menjabat Komandan Satuan Induk BAIS hingga dipercaya jadi Wakil Kepala BAIS.
Lalu dipercaya menjadi Wakil Asisten Intelijen Panglima TNI dari zaman Jenderal TNI Gatot Nurmatyo. Lalu diangkat Marsekal TNI Hadi Tjahajanto sebagai Asisten Intelijen Panglima TNI menggantikan Mayjen TNI Agus Surya Bakti. Dan terus menjabat Asintel Panglima TNI sampai era Jenderal TNI Andika Perkasa dan Laksamana TNI Yudo Margono.
Saat masih berpangkat Letnan Kolonel. Mayjen TNI Andjar dipercaya memegang tongkat Komando Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma. Satu dari tiga batalyon andalan dari Brigade Infanteri Para Raider 17/Sakti Budi Bhakti, Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Ketika itu di tahun 2002, Mayjen TNI Andjar dan pasukannya menciptakan sebuah prestasi besar di medan Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh. Saat itu, Pasukan Yonif Para Raider 330/Tri Dharma dari tim II/C berkekuatan 20 orang yang dipimpian Serka I Ketut Muliastra berhasil menembak mati Panglima GAM, Tengku Abdulah Syafe'i dalam sebuah penyergapan di Cubo, Aceh.
Enggak cuma itu saja, Mayjen TNI Andjar bahkan dipercaya untuk menjadi salah satu satu instruktur pembentukan Pasukan Elite Kostrad, Peleton Intai Tempur (Tontaipur).
Selamat memasuki masa pensiun Mayjen TNI Andjar. Terima kasih atas semua perjuangan dan pengabadian yang telah diberikan kepada rakyat, bangsa dan negara selama ini. Semoga Allah selalu memberikan kesuksesan dan kebaikan kepada Bapak. Amin.