Begini Penampakan Kapal Pengungsi Syria yang Ditolong KRI Frans Kaisiepo-368 di Laut Mediterania

VIVA Militer: Kapal Yatch para pengungsi Syria tenggelam di Laut Mediterania
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Frans Kaisiepo-368 milik TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/United Nations Interim Force in Lebanon atau Satgas MTF TNI Konga XVIII-N/UNIFILL baru-baru ini melakukan aksi penyelamatan yang sangat spektakuler terhadap ratusan pengungsi Syria yang kapalnya tenggelam di sekitar Pantai Tripoli, Laut Mediterania, Lebanon. 

Kapal perang TNI AL yang saat ini tengah menjalankan misi perdamaian dunia di Lebanon itu berhasil mengevakuasi ratusan pengungsi Syria yang mayoritas kaum hawa dan anak-anak. Mereka hampir tewas tenggelam di Laut Mediterania ketika Kapal Yatch yang ditumpanginya mengalami gangguan di tengah laut lepas. 

Dansatgas MTF TNI Konga XVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menjelaskan, ketika KRI Frans Kaisiepo-368 mengidentifikasi keberadaan kapal Yatch yang ditumpangi oleh para pengungsi Syiria itu, sepertiga badan kapal itu sudah tenggelam dan kemasukan air. Seluruh penumpang terlihat panik dan berkumpul di bagian kapal yang belum tenggelam.    

"Saat pertama kali diidentifikasi, sepertiga badan kapal Yacht yang dimuati 200 pengungsi Syria tersebut sudah tenggelam," kata Dansatgas Letkol Laut (P) John David.

Kemudian, lanjut Dansatgas, KRI Frans Kaisiepo-368 langsung bergerak melaksanakan peran MOB (Man Over Board) dan menurunkan dua sekoci untuk mengevakuasi korban. 

VIVA Militer: Para pengungsi Syria dievakuasi ke atas KRI Frans Kaisiepo-368

Photo :
  • Puspen TNI

Tidak hanya itu, dalam proses evakuasi tersebut, KRI Frans Kaisiepo-368 juga mengendalikan Kapal Perang Yunani, HS Spetsai-F 453, dua patrol boat dan satu RHIB LAF Navy, serta satu small boat ICRC.

"KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil mengevakuasi korban selamat sebanyak 96 orang yang terdiri dari 18 pria, 21 wanita, dan 57 anak-anak termasuk di dalamnya bayi yang masih berusia 29 hari," ujarnya. 

Sementara itu, lanjutnya, 2 orang dikabarkan meninggal dunia, yang terdiri dari 1 (satu) orang wanita berusia 60 tahun dan 1 (satu) orang anak perempuan berusia 5 tahun. 
"Seluruh korban selanjutnya dievakuasi menuju Tripoli, Lebanon untuk penanganan lanjutan oleh UNHCR," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, operasi penyelamatan atau SAR terhadap kapal Yacht yang ditumpangi 200 pengungsi Syiria itu terjadi ketika KRI Frans Kaisiepo-368 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL mendapatkan laporan dari Angkatan Laut Lebanon atau Lebanese Armed Force (LAF) Navy bahwa ada sebuah kapal pengungsi yang tenggelam pada 40 NM di lepas Pantai Tripoli, Laut Mediterania, pada hari Sabtu, 31 Desember 2022 lalu.

Letkol John David menegaskan, proses evakuasi yang dilakukan dengan cepat dan penuh kesigapan seluruh personel Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL di medan operasi itu merupakan misi kemanusiaan yang harus menjadi prioritas dan ditangani secara tuntas. 

"Kita harus laksanakan tugas ini dengan optimal untuk meminimalisir korban meninggal, beri rasa aman dan nyaman serta sikap humanis selama mereka on board untuk menghilangkan trauma," katanya.