Kisah Malam Luar Biasa Istri-istri di Markas saat Pasukan Tengkorak Kostrad Berjuang di Tengah Papua

VIVA – Banyak kisah menarik yang terjadi di malam bersejarah peradaban dunia, saat 365 hari berlalu dan usia tahun masehi bertambah akhir pekan kemarin.

Salah satunya tentang kisah para istri dan keluarga prajurit TNI yang harus menghabiskan malam pergantian tahun tanpa kehadiran sosok-sosok suami yang kebetulan sedang berada di pedalaman dan batas negara untuk menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI.

Seperti halnya dengan Nyonya Fitri Wulandari, istri dari Komandan Yonif Para Raider 305/Tengkorak, Letnan Kolonel Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila.

Untuk diketahui, saat ini Letkol Inf Ardi bersama sebagian besar kesatria Tengkorak sedang berada di Kabupaten Intan Jaya, setelah mendapat kepercayaan untuk melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Organik Komando Daerah Militer (Kodam) Cenderawasih.

Walau tanpa didampingi Raja Aibon, ternyata Nyonya Fitri mampu menciptakan suasana yang luar biasa malam tahun baru di markas Pasukan Tengkorak di Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Memang, wanita yang kini menjabat sebagai Ketua Persit KCK Ranting 4 YPR 305 Tengkorak itu tak bergerak seorang diri. Tapi bersama Kapten Inf Refan alias Pangeran Tengkorak dan para istri prajurit.

Hal itu sesuai dengan perintah Raja Aibon Kogila yang diberikan kepada Kapten Inf Refan beberapa hari sebelum hari H melalui sambungan telepon jarak jauh Intan Jaya - Karawang.

"Acaranya bukan sekadar merayakan pergantian tahun. Tapi, tujuan utamanya untuk menghibur keluarga di sana. Komunikasi dan koordinasi dengan bini gue, biar ada lomba-lomba Ibu Persit selain lomba Bapak-Bapaknya. Siapin hadiah. Biar enggak jenuh. Sudah cukup lama Ibu-ibu Persit ditinggal oleh suaminya. Kasihan mereka," ucap Raja Aibon Kogila dalam siaran resmi diterima VIVA Militer, Senin 2 Januari 2023.

Jadi, saat mentari mulai tenggelam di hari terakhir tahun 2022, seluruh Keluarga Ksatria Tengkorak berbondong-bondong bergerak menuju ke tempat ibadah masing-masing, baik Masjid maupun Kalvari.

"Alangkah baiknya semuanya kita awali dengan berdoa bersama. Kita syukuri nikmat yang kita dapatkan, khususnya sepanjang tahun 2022, sekaligus memohon agar Tuhan menambah nikmat kepada kita di tahun-tahun berikutnya. Lebih khusus lagi, karena rekan-rekan kita saat ini sedang berjuang di tanah Papua, kita doakan agar mereka kembali utuh dan sehat serta membawa kemenangan, kesuksesan dan keberhasilan," kata Pangeran Tengkorak.

Dari masing-masing tempat ibadah, seluruh keluarga besar Pasukan Tengkorak kemudian menuju ke garasi. Ternyata, garasi Timur asrama YPR 305 Tengkorak, telah banyak perlengkapan yang tergelar, di samping hiasan-hiasan sederhana demi membuat anak-anak Tengkorak semakin bahagia. Mobil odong-odong yang khusus dibeli sebelum pasukan berangkat ke Papua, dimanfaatkan untuk menjemput anak-anak dari berbagai penjuru asrama.

Setelah semua berkumpul, Lettu Inf Purwanto mengambil microphone untuk membuka acara. Ternyata, guna mengisi waktu sampai tibanya tanggal 1 Januari 2023, diselenggarakan beberapa lomba, baik untuk prajurit maupun Persit.

Di luar dugaan, Nyonya Fitri telah memberitahukan kepada para Ketua Persit Anak Ranting untuk menyiapkan perwakilan untuk lomba fashion show, dan juga lomba memasak.

Tak ada muka masam yang terlihat di wajah para ibu Persit, dengan semangat yang bergelora ibu-ibu Persit dari tiap-tiap Kompi menyiapkan diri dengan sangat luar biasa. Semua berkeinginan untuk menang. Tidak ada yang mau kalah.

"Ibu-ibu, lomba ini dari kita untuk kita. Yang penting semua senang dan bahagia. Anggap saja sedang tampil di depan suami. Saat masak, juga dirasakan sedang masak untuk suami. Nanti, saya yang beri penilaian, dibantu Om-omnya," ucap Fitri, istri Raja Aibon Kogila.

Saat ibu-ibu Persit mulai memasak, para kesatria penjaga markas Tengkorak juga sibuk berlomba. Lomba Catur dan Ludo diselenggarakan di tempat yang sama. Di kolam pancing asrama, para kesatria yang hobi memancing, telah lempar kail untuk berusaha mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya.

Menjelang masuknya tahun 2023, acara yang ditunggu-tunggu pun tiba, yakni pengumuman pemenang lomba. Satu per satu nama dipanggil untuk menerima hadiah karena dinyatakan sebagai pemenang lomba. Diiringi sorakan dan tepuk tangan, Nyonya Fitri bersama Lettu Purwanto membagikan hadiah. Riuh sekali suasana saat itu. Semua senang, semua bahagia.

Di sela rangkaian acara yang diiringi lantunan musik, para Kesatria Tengkorak beserta seluruh Keluarga Kesatria Tengkorak menikmati hidangan makan malam yang telah disiapkan Serka Zulkarnain. Persis di depan lokasi acara, anak-anak asyik bermain.

Maklum, sebelum berangkat ke Papua, Raja Aibon telah membuat beberapa lokasi taman bermain untuk anak-anak. Mobil odong-odong juga tak henti melayani para Tengkorak junior, berputar mengelilingi lapangan Sadelor disupiri Serka Adhit dan Praka Eko secara bergantian. Sungguh indah pemandangan malam itu. Menikmati indahnya suasana di Markas Tengkorak menjelang pergantian tahun.

Menjelang detik-detik pergantian tahun, seluruh keluarga besar Tengkorak kembali melaksanakan doa bersama. Doa, dengan harapan di tahun 2023, kebahagiaan dan keberkahan akan semakin melimpah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepdaa seluruh Kesatria Tengkorak beserta Keluarga.

Letusan kembang api kemudian menjadi penanda berakhirnya tahun 2022 sekaligus tibanya tahun 2023. Langit-langit di atas Lapangan Sadelor saat itu mendadak berubah menjadi sangat indah, dihiasi oleh kembang api  yang begitu banyak. Sorak sorai terdengar menyambut datangnya tahun baru 2023. Anak-anak begitu kegirangan melihat pemandangan di markas Tengkorak yang sangat meriah.

Dengan tibanya tahun baru, semoga seluruh keluarga besar Kesatria Tengkorak senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan serta dapat memberikan karya terbaiknya untuk Negeri. Selamat tahun baru 2023. Jayalah Kesatria Tengkorak.