Viral Oknum Korps Baret Merah Ngamuk di Tempat Karaoke Boyolali, Kopassus: Masih Diselidiki

VIVA Militer: Oknum anggota TNI diduga terlibat kasus penganiayaan di Boyolali
Sumber :
  • twitter @PaKaraoke

VIVA – Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Rizky Marlon Iriano Silalahi mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus penganiayaan terhadap karyawan PA Resto & Family Karaoke di Boyolali, Jawa Tengah yang diduga melibatkan oknum anggota Kopassus TNI Angkatan Darat.

"Masih dalam proses penyelidikan, mohon bersabar," kata Kapen Kopassus Letkol Inf Rizky Marlon Iriano Silalahi saat dikonfirmasi VIVA Militer, Kamis, 24 November 2022.

Untuk diketahui sebelumnya, sebuah rekaman video beredar luas tentang keributan yang terjadi di salah satu tempat Resto dan Karaoke di Boyolali, Jawa Tengah. 

Dalam video yang beredar di media sosial itu terlihat bahwa sejumlah orang telah melakukan pengerusakan dan penganiayaan terhadap beberapa orang karyawan tempat karaoke tersebut.

Dalam rekaman video yang sempat diupload oleh akun Twitter PA Karaoke Boyolali, @PaKaraoke. Akun tersebut menjelaskan bahwa peristiwa pengerusakan dan penganiayaan itu terjadi pada Senin, 21 November lalu, sekitar pukul 22.00 malam.

Akun tersebut menarasikan bahwa sejumlah orang mengamuk di tempat karaoke itu melakukan pengerusakan dan pengaiayaan terhadap karyawan tempat karaoke karena tidak memberikan room untuk sejumlah warga sipil yang sebelumnya ingin berkunjung ke tempat karaoke tersebut.

Bahkan, akun twitter @PaKaraoke tersebut sempat "mencolek" sejumlah akun twitter @gibran_tweet,@ganjarpranowo, dan @Puspen_TNI untuk meminta pertolongan atas insiden tersebut.

"Ada anggota sipil datang berinisial I, B, O, B dan kebetulan room kita ga tersedia, setelah mereka marah & memecah kaca akrilik lalu mereka keluar dan masuk lagi bersama dengan salah satu anggota kopassus grup 2 kartasura," cuit akun tersebut.

"Lalu mereka tetap enggak terima dan secara langsung menghajar staff PA Resto & Family Karaoke," lanjut cuitan akun itu.

Kapen Kopassus Letkol Inf Marlon Silalahi ketika dikonfirmasi awak media sebelumnya juga sempat menegaskan, bahwa pengerusakan dan pemukulan terhadap karyawan tempat karaoke tersebut dilakukan oleh warga sipil, bukan oleh anggota Kopassus seperti yang dinarasikan dalam video tersebut.

"Kejadian tersebut adalah salah komunikasi dan kebetulan salah satu anggota kami berada di sana.Tapi anggota kami bukan yang mukul pake helm," katanya.