TNI AU Terbangkan Super Puma hingga Kerahkan Personel untuk Bantu Korban Gempa Cianjur
- Dispenau
VIVA – TNI Angkatan Udara hari ini menerbangkan salah satu alutsistanya, yaitu helikopter NAS-332 Super Puma untuk memetakan wilayah terdampak gempa bumi yang terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Helikopter dengan Noreg H-3213 dari Skadron Udara 6 Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja Bogor itu secara khusus menjalankan misi untuk melaksanakan pemantauan udara di wilayah Cianjur, khususnya wilayah yang terdampak gempa, di Kecamatan Cugenang dan desa Rancagoong Kecamatan Cilau, Cianjur.
"Pesawat diawaki Kapten Pnb Fitriandi/ Letda Pnb Wisnu Take off dari Lanud Atang Sendjaja Bogor, pukul 09.18 Wib, dan telah landing di Lanud Atang Sendjaja pukul 10.10 Wib," kata Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan resminya, Selasa, 22 November 2022.
Dia menambahkan, sejumlah pejabat turut serta dalam peninjauan udara tersebut, diantaranya Danlanud Atang Sendjaja Marsma TNI Suliono, Walikota Bogor Bima Arya, serta Kalak BPBD Kota Bogor.
Lebih jauh, Indan mengatakan, setelah melakukan pantauan udara, TNI Angkatan Udara kemudian mengerahkan pasukan untuk membantu penanggulangan korban terdampak gempa Cianjur. Kali ini puluhan personel yang dikerahkan berasal dari Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
"Personel dikerahkan ke beberapa titik, yaitu Kampung Cicadas, kampung Kedung Girang, Kampung Baros dan kampung Cibeureum Cianjur. Wilayah- wilayah tersebut menjadi daerah terparah dampak gempa," ujarnya.
Pengerahan personel TNI AU itu, lanjut Kadispenau, dilakukan untuk memberikan bantuan dasar kepada para korban terdampak gempa bumi Cianjur melalui jalur darat.
"Beberapa kebutuhan yang disalurkan yaitu, makanan siap santap, selimut, alas tidur, baby kit, air minum, obat-obatan, bahan bakar genset dan terpal," kata Kadispenau Marsma TNI Indan.
Tidak hanya menyalurkan kebutuhan dasar, lanjutnya, tim kesehatan TNI Angkatan Udara dari Rumkit Salamun Bandung juga diterjunkan ke lokasi pengungsi. Dokter dan tenaga kesehatan telah memberikan layanan kesehatan kepada para pengungsi yang memerlukan pertolongan.
"Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara proaktif, dengan mendatangi korban ke rumah-rumah (visiting). Cara ini dilakukan, karena kondisi fisik korban dan medan yang sulit, beberapa penduduk menunggu layanan kesehatan di rumah," katanya.