KSAL: Marinir Adalah Hantu yang Menakutkan Bagi Setiap Lawan!

VIVA Militer: Laksamana TNI Yudo Margono berpidato di depan prajurit Marinir
Sumber :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal)

VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengaku sangat bangga dengan kekuatan tempur pasukan elite Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang senantiasa berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat dan menjaga kedaulatan negara di Pulau-pulau terkecil dan terluar. 

Hal itu disampaikan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono pada saat memimpin upacara peringatan HUT ke-77 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Ksatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 15 November 2022.

KSAL menegaskan, kehadiran para prajurit Petarung Marinir di pulau-pulau terluar telah membuat gentar para lawan.

"Marinir adalah hantu yang menakutkan bagi setiap lawan, sekaligus simbol prajurit yang rendah hati dan humanis dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Lebih jauh KSAL menyampaikan, momentum peringatan HUT ke-77 Korps Marinir harus jadi pengingat untuk meningkatkan kemampuan bagi seluruh Para Petarung Marinir di mana pun berada. Sebab, lanjut KSAL, Marinir memiliki sejarah panjang dalam merebut dan menjaga kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Menurut Yudo, bangsa ini tidak akan pernah lupa akan jasa-jasa dan pengabdian Korps Marinir dalam mencegah bangsa penjajah kembali berkuasa. 

"Rakyat Indonesia tidak mungkin ingkar dengan Darma Bakti prajurit KKO di masa perjuangan Trikora, Dwikora, dan ketika negara harus menghadapi berbagai pengkhianatan dan pemberontakan," ujarnya.

VIVA Militer: Wakasal ketika pimpin upacara peringati HUT Korps Marinir ke-77

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Ketika awal era Reformasi, lanjutnya, Marinir juga tampil dan menjadi bagian penting dalam menyelamatkan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 

"Massa yang meradang dan menjadi huru-hara seketika tenang setelah marinir datang," tambahnya.

Begitu juga ketika konflik horizontal melanda Maluku. Marinir TNI AL hadir sebagai mediator dan penengah yang dipercaya, diterima dan disambut gembira oleh semua kalangan. 

"Di saat rakyat menderita karena bencana, marinir tiba yang pertama untuk menyelamatkan dan membantu mereka, dan jika negara terancam maka marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit marinir yang selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan," tegasnya.