Update KTT G20, KSAL: Belum Ada Kapal Perang Negara Asing yang Masuk Bali

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, sampai hari ini belum ada kapal perang asing yang masuk ke wilayah teritorial Indonesia untuk melakukan operasi pengamanan para pemimpin negara-negara partisipan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

"Sampai saat ini tidak ada (kapal perang asing), yang langsung melaksanakan pengamanan di sana, sampai saat ini tidak ada," kata KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di atas KRI Semarang-549, Kamis, 10 November 2022.

Kendati demikian, Kasal menegaskan, pihaknya tetap mensiagakan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis kombatan untuk melakukan pengamanan di sekitar perairan Bali yang menjadi venue lokasi diselenggarakannya puncak kegiatan KTT G20 nanti.

"Jadi pengamanan murni dari kapal perang kita yang di lautnya," ujarnya.

Lebih jauh dia jelaskan, selain 12 Kapal perang TNI Angkatan Laut jenis kombatan yang terlibat dalam pengamanan KTT G20, TNI Angkatan Laut juga telah mengerahkan empat unit KRI lainnya sebagai kekuatan pendukung pelaksanaan operasi pengamanan KTT G20.

Diantaranya adalah, kapal bantu untuk pergeseran material dan pasukan, kapal bantu cair minyak, kapal Landing Platform Dock (LPD) atau kapal angkut Marinir, kapal Landing Ship Tank (LST) atau kapal pendarat Tank, dan kapal rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo.

Yudo mengatakan, kehadiran kapal bantu cair minyak sebagai komponen pendukung logistik bagi KRI yang menggelar patroli.

Nantinya, KRI yang melaksanakan patroli tidak harus bersandar ke pelabuhan apabila ingin mengisi bahan bakar.

“(Kapal) LST untuk mengangkut material yang untuk Paspampres dan juga Koopsus sehingga kalau dihitung semuanya ada 16 lebih (kapal TNI AL) yang kita libatkan di sana,” katanya.