2 Senjata Perang Amerika Adu Jago di Depan Jenderal Komandan Marinir TNI, Mana yang Layak Dibeli...
- Penerangan Pasmar 1
VIVA – Komandan Korps Marinir, TNI Angkatan Laut, Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto didampingi Komandan Pasmar 1, Brigjen Hermanto baru saja menghadiri sebuah kegiatan penting terkait persenjataan baret ungu.
Jadi, Mayjen TNI Marinir Widodo Dwi melihat langsung uji akurasi dua senjata serbu militer buatan Amerika Serikat yang dilangsungkan di Lapangan Tembak Jusman Puger Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan.
Dilansir VIVA Militer dari siaran resmi Penerangan Pasmar 1, Kamis 27 Oktober 2022, senjata serbu yang terlibat dalam uji akurasi itu adalah senapan serbu ringan kaliber 5,56 mm yang selama ini dikenal dengan M-16.
Lawan uji akurasi M-16 bukan senjata sembarangan, tapi M4 Modified terbaru yang juga berkaliber 5,56 mm.
Nah, kedua senjata serbu hasil buatan Colt's Manufacturing Company (CMC) itu akhirnya mulai diadu jago. Dua prajurit TNI Korps Marinir masing-masing diberi M-16 dan M4 Modified.
Lalu kedua prajurit mulai melepaskan tembakan-tembak dengan mode tembakan tunggal dan mode tembakan otomatis ke target yang telah ditetapkan.
Di hadapan Mayjen TNI Marinir Widodo kedua senjata itu menyalak memuntahkan munisi kaliber 5,56 mm. Lalu siapa yang paling jago akurasinya?.
Jadi menurut Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Agus Karminto, uji coba senjata ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari calon pengguna, seperti Korps Marinir tentang kekurangan dari senjata itu.
"Sebelum benar-benar senjata ini diadakan untuk para prajurit TNI AL melalui Kementerian Pertahanan, sehingga kita sebagai end user dapat menggunakan dan memanfaatkan senjata ini dengan sebaiknya-baiknya," kata Laksma TNI Agus Karminto.
Perlu diketahui, M-16 merupakan senapan serbu paling laris di dunia, sejak mulai diproduksi pada 1957 sudah lebih 8 juta pucuk beredar dan dipakai lebih dari 60 angkatan bersenjata militer di dunia. Sementara M4 merupakan anak baru yang mulai diproduksi tahun 1994.
Baca: Enggak Ada Ampun, Tak Bawa SIM dan STNK Prajurit TNI Disikat Polisi Militer