Geger Isu Rekayasa Polisi, Letkol Ditusuk Ternyata Sohib Panglima TNI

VIVA Militer: Almarhum Letkol Inf MM
Sumber :

VIVA – Kasus pembunuhan brutal dan sadis yang dilakukan terhadap purnawirawan perwira Tentara Nasional Indonesia yang terjadi di Lembang, Bandung, memasuki babak baru.

Setelah beredar pesan dari Letnan Jenderal TNI (Purn.) Yayat Sudarajat soal dugaan upaya rekayasa kasus oleh petugas kepolisian, akhirnya Polri memutuskan menarik penanganan kasus itu dari Polres Cimahi ke Polda Jawa Barat.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana menyatakan bahwa pihak akan mengusut tuntas kasus ini secara objektif dan sesuai prosedur hukum yang berlaku tanpa ada rekayasa seperti yang dituduhkan.

Komitmen kepolisian untuk mengusut kasus secara profesional dibuktikan dengan dipindahkannya tersangka pembunuh berinisial HH alias Aseng ke Markas Polda Jawa Barat.

VIVA Militer: Kepolisian Daerah Jawa Barat

Photo :
  • Humas Polda Jabar

Namun, di balik kisah hukum terhadap kasus penganiayaan yang menyebabkan Letnan Kolonel (Letkol) Inf (Purn.) Muhammad Mubin ini ada hal menarik yang akan diulas VIVA Militer di edisi Jumat 19 Agustus 2022.

Perlu diketahui, semasa hidupnya almarhum ini memiliki rekam jejak kehidupan militer yang luar biasa. Almarhum pernah mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Komando Distrik Militer (Kodim) 0906/Tarakan, Kodam VI/Mulawarman.

Dan tak disangka-sangka ternyata almarhum merupakan salah satu sahabat dari seorang Jenderal TNI Angkatan Darat, penyandang bintang empat yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI. Mau tahu siapa beliau?.

Jadi begini. Letkol Inf Muhammad Mubin merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1982, dan angkatannya ini merupakan yang paling moncer kariernya di TNI, karena salah satunya sampai dipercaya menjadi Panglima TNI ke-19 yaitu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

VIVA Militer: Perwira TNI yang dibunuh.

Photo :

Jenderal TNI Gatot adalah Panglima TNI pertama yang dilantik Joko Widodo setelah dirinya menjadi Presiden RI. Sebelumnya, Jenderal TNI kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).

Letjen TNI Yayat Sudrajat ternyata juga teman seangkatan dari almarhum. Selain itu, salah satu teman almarhum juga ada yang pernah menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi, dia adalah Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sonny Widjaja.

Perlu diketahui, kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian terhadap Letkol Inf (Purn.) M Mubin terjadi pada Selasa 16 Agustus 2022, berdasarkan keterangan dari Humas Polda Jawa Barat, penganiayaan ini berawal dari keributan masalah parkir kendaraan.

VIVA Militer: Jenderal TNI (purn) GM

Photo :
  • VIVA Militer/Istimewa

Jadi almarhum memarkir mobilnya di depan toko milik tersangka di Jalan Adiwarta, Desa Lembang Kabupaten Bandung Barat. Saat itu korban hendak mengantar anak dari bosnya yang berangkat sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).

Tersangka menganiaya almarhum dengan cara yang sangat brutal, korban ditusuk dengan pisau. Lima tusukan yang berada di area berbahaya pada tubuh korban, dua tusukan di dada, dua tusukan di leher dan satu tusukan di perut.

Kepolisian telah menahan pelaku dan dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 7 tahun. Pasal ini diterapkan karena dalam penyelidikan tidak ditemukan niat dari pelaku untuk membunuh almarhum. Pelaku menganiaya dan almarhum akhirnya tewas akibat kehabisan darah.

VIVA Militer: Tersangka pembunuhan Letkol MM

Photo :
  • Humas Polda Jabar

Kasus ini menjadi geger dan jadi sorotan masyarakat setelah anggota DPR RI Ahmad Sahroni menyiarkan kabar duka yang didapat dari pesan berantai mengatasnamakan Letjen TNI Yayat. Dalam kabar duka itu, disebutkan bahwa ada upaya dari kepolisian setempat untuk melakukan rekayasa.

'Ada upaya-upaya Polsek setempat unt merekayasa kejadian dengan meminta damai kepada keluarga almarhum dengan alasan bahwa pelaku orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar, laporan yang dibuat sangat menyudutkan almarhum (laporan sepihak dari saksi-saksi karyawan Aseng). Salah satu saksi yang kebetulan yang menyelamatkan anak Bos dari Letkol  M Mubin membantah kesaksian-kesaksian karyawan Aseng tersebut'.

'Letjen Yayat mengharapkan dukungan kita semua agar Polisi transparan dalam pengusutan kasus tersebut,' tulis Sahroni.

Baca: Perwira TNI Eks Dandim Dibunuh Sadis, Polisi Diduga Mau Rekayasa Kasus