Suara Rintihan dan Ketakutan Kopral Muslimin Sebelum Meninggal Dunia

VIVA Militer: Letnan Kolonel Inf Honi Havana
Sumber :
  • Kodim 0733/Kota Semarang

VIVA – Ternyata sebelum ditemukan tewas akibat racun di rumah orangtuanya, Kopral Dua (Kopda) Muslimin sempat berkomunikasi dengan orang kepercayaannya yang diduga tahu betul seluk beluk kehidupannya bersama Rina Wulandari.

Komunikasi itu dilakukan Kopda Muslimin melalui sambungan telepan dengan seorang pria bernama Kabul, yang disebut-sebut sebagai asisten rumah tangganya.

Nah, rekaman video komunikasi itu ternyata sedang viral menyebar di dunia maya. Kira-kira, apa sih isi rekaman suara terakhir dari prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara 15/Dahana Bhaladika Yudha itu.

VIVA Militer :Buronan TNI

Photo :
  • Penerangan Kodam IV Diponegoro

Diduga komunikasi itu terjadi pada tanggal 19 Juli 2022, atau saat tim gabungan TNI-Polri sedang melakukan pengungkapan kasus penembakan itu. Dan Kopda Muslimin sudah melarikan diri.

Dilansir VIVA Militer, Jumat 29 Juli 2022, salah satu akun media sosial yang menyebarluaskan rekaman itu adalah Info Komando.

Dalam rekaman video itu, terdengar Kopda Muslimin mencurahkan isi hatinya kepada Kabul. Terutama tentang nasib anaknya setelah peristiwa penembakan terhadap istrinya.

VIVA Militer: KSAD periksa senjata pelaku penembak Rina.

Photo :

Kopda Muslimin terdengar merintih dan menangis meminta Kabul untuk menjaga kedua anaknya. Dan dia juga mengatakan tak berani pulang ke rumah karena takut dimarahi istrinya.

Mau lihat rekaman suara itu, tonton di tautan link video berikut ini:

Perlu diketahui ini, penembakan terhadap anggota Persit KCK Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro itu dilakukan oleh empat orang suruhan Kopda Muslimin. Dalam pengungkapan kasus ini, TNI dan Polri meringkus 4 pelaku utama dan seorang penyedia senjata.

Motifnya ialah, Kopda Muslimin punya pacar lagi dan ingin menghabisi nyawa Rina. Maka dia menyuruh pelaku membunuh Rina dengan imbalan 120 juta rupiah.