Tragis, Suruh Babi Santet Istri Kopda Muslimin Mati Muntah-muntah
VIVA – Pelarian buronan kasus penembakan terhadap anggota Persit Kartika Chandra Kirana Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Kopral Dua Muslimin berakhir tragis.
Bagaimana tidak, baru tiga hari ditetapkan sebagai buronan, prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 15/Dahana Bhaladika Yudha, ditemukan tewas meregang nyawa di rumah orangtuanya di Desa Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal.
Informasi yang didapatkan VIVA Militer, Kamis 28 Juli 2022, Kopda Muslimin tewas dengan cara yang benar-benar tragis. Dia mendadak sakit. Lalu setelah mengalami muntah-muntah, dia meregang nyawa.
“Jadi sempat pulang ke rumah orangtuanya, lalu minta maaf dan akhirnya muntah-muntah lalu meninggal dunia,” kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfhi di lokasi penemuan jenazah Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin melarikan diri usai tim gabungan TNI Polri berhasil mengungkap kasus percobaan pembunuhan terhadap istrinya Rina Wulandari.
Jadi Kopda Muslimin menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Rina dengan cara menembak kepalanya. Untuk aksi jahat itu, dia membayar para pembunuh dengan imbalan Rp120 juta.
Dan dalam pengungkapan kasus ini, diketahui pula Kopda Muslimin bukan kali itu saja menyuruh Sugiono alias Babi untuk membunuh Rina. Dia pernah menyuruh pembunuh bayaran itu untuk menghabisi nyawa istrinya dengan berbagai cara.
Mulai dari meracuninya, membunuh dengan modus pencurian hingga ke dukun untuk kirim santet. Bahkan dalam kasus penembakan itu, Kopda Muslimin memerintahkan untuk menembak kepala istrinya.
Sementara itu terkait kematian Kopda Muslimin, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan mengerahkan tim untuk melakukan pemeriksaan untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya.
Baca: Innalillahi, Prajurit TNI Meninggal saat Berjuang Atasi Derita Warga