Sosok Pasukan Rahasia Kontra Sniper Kopasgat TNI Penjaga PM Australia
- Yonko 466 Pasopati Kopasgat TNI AU
VIVA – Hari ini, Selasa 7 Juni 2022, Perdana Menteri Australia, Anthony Norman Albanese menginjakkan kakinya di bumi Sulawesi.
Albanese tiba di Makassar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat militer Australia, Royal Australian Air Force (RAAF).
Dalam kunjungan ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi pihak yang paling diandalkan dalam masalah pengamanan. Ketiga matra militer RI terlibat dalam pengamanan tamu VVIP itu, mulai dari TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Darat.
Sehari sebelum kedatangan Perdana Menteri ke-13 Negeri Kangguru itu, TNI telah menyiapkan pasukan untuk mengamankan kunjungan kenegaraan tersebut.
Pasukan ketiga matra yang terlibat dalam pengamanan VVIP itu melaksanakan apel pasukan di Lapangan Karebosi, dengan dipimpin oleh Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.
Nah yang menarik perhatian VIVA Militer, dari semua prajurit TNI yang terlibat dalam apel itu, ada satu barisan pasukan milik TNI Angkatan Udara yang jarang sekali muncul dan terlihat.
Menurut keterangan resmi Batalyon Komando (Yonko) 466 Pasopati Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) pasukan berseragam serba hitam itu merupakan tim khusus yang bertugas sebagai Kontra Sniper.
Karena itu, tim ini dinamakan Tim Kontra Sniper dan tugas utama mereka dalam kunjungan Albanese adalah mengamankan area Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Tim Kontra Sniper ini menjadi ujung tombak TNI untuk menjaga nyawa PM Australia dari serangan penembak jitu alias sniper. Karena yang diburu tim ini adalah sniper maka pasukan Kontra Sniper bekerja sangat rahasia di titik yang rahasia juga. Bahkan saking rahasianya saat apel pasukan, tim Kontra Sniper ini berbaris di belakang tim lain.
Selain tim Kontra Sniper, Yonko 466 Pasopati Kopasgat juga mengerahkan tim Pengamanan dan Penyelamatan (Matan).
Pengamanan kedatangan Albanese ke Kota Makassar memang perlu dilaksanakan dengan optimal, sebab jika terjadi gangguan keamanan terhadap Albanese, maka hal itu bisa mencoreng nama baik Indonesia dan tentunya TNI di mata dunia.
Baca: Dangdut Berdarah Pesta Nikah Prajurit TNI, Adik Tewas Tertembak