Nasib Kolonel Budi 17 Hari Usai Penemuan Plastik Isi Rp1 Triliun

VIVA Militer: Danlantamal III dan Kolonel Laut Budi
Sumber :
  • Lantamal III

VIVA – Selasa siang 24 Mei 2022, Kolonel Laut Budi Iryanto datang ke Markas Militer Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III di Gunung Sahari, Ancol, Jakarta.

Beliau datang dan langsung menuju ke Lobi Markas Lantamal III. Lalu ada acara apa di tempat itu?

Ternyata berdasarkan siaran resmi Lantamal III dilansir VIVA Militer, Rabu 25 Mei 2022, Kolonel Budi datang untuk menghadiri penyerahan jabatan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banten yang selama dijabatnya kepada Komandan Lantamal III, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Umar Farouq.

VIVA Militer: Danlantamal III dan Kolonel Laut Budi

Photo :
  • Lantamal III

Menurut Danlantamal III, penyerahan jabatan yang telah diemban Kolonel Budi sejak Oktober 2020 itu merupakan bagian penting dari kaderisasi untuk mendinamiskan organisasi agar lebih baik dari waktu ke waktu.

Walau begitu, Danlantamal III berterima kasih kepada Kolonel Budi karena dinilai telah bertugas dengan baik sebagai Dananal Banten.

Lantamal III tidak menyebutkan bagaimana nasib karier militer Kolonel Budi selanjutnya, dan siapakah yang akan menjabat Danlanal Banten selanjutnya.

VIVA Militer: Prajurit TNI Koarmada I amankan plastik.

Photo :
  • TNI Angkatan Laut

17 Hari Usai Penemuan 179 Kilogram Kokain

Yang menarik dari acara di Markas Lantamal III itu adalah, Kolonel Budi menyerahkan jabatan tepat 17 hari setelah pasukannya berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba terbesar di Selat Sunda tahun ini.

Jadi pada Minggu 8 Mei 2022, prajurit TNI AL dari Lanal Banten, Koarmada I menemukan plastik di perairan Selat Sunda tak jauh dari Pelabuhan Merak.

VIVA Militer: Prajurit TNI Koarmada I amankan plastik.

Photo :
  • TNI Angkatan Laut

Plastik itu ditemukan secara tak sengaja oleh prajurit TNI dari Kapal Patroli TNI AL, Patkamla Sanghiang. 

Ada empat plastik ditemukan saat itu, kondisinya saling berdekatan. Di lokasi juga ditemukan sebuah pelampung.

Lalu di setiap kantong plastik dipasang pemberat sehingga plastik itu tampak agak melayang di dalam air. Plastik itu juga dikemas dengan sangat rapi sehingga kedap air.

Dan ternyata isinya kokain yang menurut BNN Banten, nilainya mencapai Rp1,25 Triliun.