KSAD Dudung Kembali Singgung Susu Serdadu untuk Prajurit TNI AD

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Rapim TNI AD
Sumber :
  • Dispenad

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, akan merealisasikan pengadaan susu kalengan untuk prajurit dan keluarganya termasuk untuk anak-anak prajurit. Susu kaleng yang akan diberikan Jenderal Dudung ke prajurit TNI Angkatan Darat diberinama Susu Serdadu.

“Kalau dulu namanya Susu Shinta, sekarang namanya Susu Serdadu,” kata Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai membuka Rapim TNI AD di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Maret 2022.

Jenderal Dudung menambahkan, rencana pengadaan susu kaleng ini sudah dikoordinasikan dengan Asisten Perencaan (Asrena) Kasad, Asisten Logistik (Aslog) Kasad, dan Asisten Operasi (Asops) Kasad. 

Lebih jauh dia menjelaskan, pemberian susu ini terinspirasi dari mantan Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan pada periode 1978–1983, Jenderal (Purn) M. Jusuf.

"Saya akan meniru Pak M Yusuf. Jadi setiap prajurit Angkatan Darat dapat susu kaleng," ujarnya.

Menurutnya, saat program Susu Shinta, dirinya pernah mendapatkan susu kaleng, lantaran merupakan anak tentara. “Dulu namanya Susu Shinta, saya anak tentara jadi dapat,” kata dia.

Susu merupakan salah satu minuman yang umum dikonsumsi oleh setiap orang di segala usia. Susu mengandung beragam nutrisi penting yang mampu menjaga organ tubuh tetap berfungsi dengan baik dan melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Untuk menunjang tumbuh kembang, konsumsi susu secara rutin dianjurkan sejak masa kanak-kanak, dan khusus bagi anak-anak prajurit supaya sehat dan kuat. Sementara untuk prajurit, susu dapat membantu menurunkan risiko munculnya penyakit, seperti osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.

Selain pemberian Susu Serdadu, Kasad juga meminta Asisten Logistik (Aslog) Kasad untuk memprioritaskan pembelian baju prajurit, memberikan pakaian dinas lapangan sebanyak empat stel, dua stel sepatu, empat stel kaus kaki, serta helm untuk prajurit. “Jangan sampai saya dengar lagi ada prajurit yang beli (seragam),” kata Jenderal Dudung.