Top, Jenderal Denjaka Pengawal Jokowi Ukir Sejarah di Tubuh TNI
- marinir.tnial.mil.id
VIVA – Nama Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono tengah hangat diperbincangkan, setelah menerima promosi kenaikan pangkat dan jabatan baru. Siapa sangka, jenderal bintang tiga anggota satuan elite Detasemen Jalamangkara (Denjaka), mencetak sejarah baru di jajaran TNI Angkatan Laut.
Suhartono ditunjuk Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, untuk mengisi pos barunya sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal).
Jebolan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 ini sebelumnya menduduki kursi Komandan Korps Marinir (Dankormar), sejak 27 Desember 2018.
Bukan lantaran dekat dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), karena pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Prestasi Suhartono sepanjang 34 tahun kariernya patut diacungi jempol.
Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Komandan Denjaka (Dandenjaka) ini pernah ikut menjalankan operasi tempur bersama Satgas Merah Putih, saat membebaskan awak KM Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia pada 2011 silam.
Tak cuma itu, Suhartono juga pernah menempuh pendidikan pasukan khusus di sejumlah negara. Mulai dari Amerika Serikat (AS), Prancis, hingga Korea Selatan (Korsel).
Beberapa diantaranya adalah Counter Terrorism Intelegence Analysis (BIA-CIA), Counter Terror-Batalyon Kontra Terror 707 di Korea Selatan, Commando Mariners-Cofusco di Prancis, dan US Navy Seal di Amerika.
Usai resmi menduduki posisi baru sebagai Dankodiklatal, Suhartono berhasil mencatatkan namanya sebagai Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut dari Korps Marinir yang memimpin Kodiklatal.
Sejak masih bernama Sekolah Angkatan Laut Tegal, tak ada satu pun anggota pasukan elite Baret Ungu yang dipercaya memimpin Kodiklatal.
Tak hanya itu, Suhartono juga jadi Pati TNI Angkatan Laut kedua yang menjabat Dankodiklatal dengan pangkat bintang tiga, setelah Laksamana Madya (Laksdya) TNI Nurhidayat.