Kejadian Dramatis Dokter TNI Tengah Malam di Pedalaman Papua

VIVA Militer: Lettu Ckm dr Bintang dari Yonif 123/Rajawali.
Sumber :
  • Yonif 123/Rajawali

VIVA – Malam itu Sabtu 15 Januari 2022, prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri (Yonif) 123/Rajawali sedang bersiaga di Pos Kotis di Kampung Kalimaro, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua.

Namun sekira pukul 22:00 WIT, seorang Bidan Puskemas Pembantu (Pustu) Bupul, bernama Yuli datang di pos. Wajahnya sangat tegang dan panik. Kedatangannya disambut prajurit TNI, lalu Yuli menceritakan maksud kedatangannya ke pos TNI.

Berdasarkan siaran resmi Yonif 123/Rajawali dilansir VIVA Militer, Senin 17 Januari 2022, ternyata kedatangan Bidan Yuli untuk meminta bantuan kepada pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG itu, jadi menurut Bidan Yuli, ada seorang ibu warga Kampung Kalimaro yang dalam kondisi hamil tua dan siap bersalin.

VIVA Militer: Lettu Ckm dr Bintang dari Yonif 123/Rajawali.

Photo :
  • Yonif 123/Rajawali

Bidan Yuli juga menjelaskan kesulitan yang dihadapi guna membantu penanganan medis persalinan terhadap ibu hamil tua itu. Dalam situasi yang darurat itu, TNI langsung bergerak cepat, Dokter TNI yang terlibat dalam Satgas Pamtas RI-PNG dan personel kesehatan TNI dikerahkan menuju ke rumah ibu yang akan melahirkan itu.

Menurut Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif 123/Rajawali, Letnan Kolonel Inf Goklas Pirtahan Silaban, tim kesehatan itu dipimpin oleh Letnan Satu Ckm dr Bintang Karlien.

Setiba di rumah ibu hamil yang belakangan diketahui bernama Linda, Lettu Ckm dr Bintang langsung memberikan bantuan medis. Kondisi saat ini memang tak seperti sebuah persalinan di kota-kota besar. Wilayah tempat tinggal Linda berada di pedalaman yang memiliki keterbatasan penerangan. Tak ada aliran listrik di sana.

VIVA Militer: Lettu Ckm dr Bintang dari Yonif 123/Rajawali.

Photo :
  • Yonif 123/Rajawali

Proses persalinan juga tak secepat yang diperkirakan, dokter TNI dan tim kesehatan membutuhkan waktu beberapa jam sampai sang ibu bisa melahirkan normal. Barulah pada tengah malam pukul 01:10 WIT, sebuah kejadian dramatis berlangsung. Dengan cuma berbekal penerangan lampu senter telepon genggam (hp) , Lettu Ckm dr Bintang dan tim medis TNI berhasil membantu kelahiran bayi.

Keberhasilan tim medis TNI membantu persalinan ditandai dengan terpancarnya suara tangisan bayi. "Bayi perempuan terlahir normal dengan berat 3,2 kilogram dan panjang 48 sentimeter," kata Letkol Goklas tertulis dalam siaran resminya.

Bayi perempuan itu kemudian langsung digendong Lettu Ckm dr Bintang, dibersihkan lalu diserahkan kepada Ibu Linda untuk disusui. Semua yang ada di rumah itu merasa lega dan keluarga si jabang bayi bahagia atas persalinan normal itu.

Keluarga Ibu Linda tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI yang telah membantu persalinan dan menyelamatkan nyawa ibu beserta bayi yang dilahirkannya.

Perlu diketahui, walau memiliki tugas pokok sebagai pengaman perbatasan negara. Namun, prajurit TNI yang terlibat dalam Satgas Pamtas juga memiliki tugas yang tak kalah penting lainnya, yaitu menolong masyarakat di pedalaman Papua.