Bos BUMN Disekap Teroris, Prajurit Raider TNI Gerak Cepat
- Instagram/@yonifraider100_ps
VIVA – Tim Penanggulangan Teror (Gultor) Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia (Yonif Raider 100/PS) berhasil membebaskan Ketua Manager PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), Punantaras Tarigan, yang disandera kawanan teroris.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari akun Instagram resmi Yonif Raider 100/Prajurit Setia, Tim Gultor langsung bergerak menuju Kebun Kwala Sawit, Langkat, Sumatera Utara, usai menerima informasi bahwa Ketua Manager PTPN II jadi korban penyanderaan.
Tak butuh waktu lama, Tim Gultor Yonif Raider 100/Prajurit Setia langsung mengepung Kantor Manager PTPN II. Dengan kemampuan bergerak cepat dan senyap, kedatangan para prajurit TNI Angkatan Darat ini sama sekali tak diketahui lawan.
Skill menembak jitu yang sangat dikuasai para personel, juga jadi kunci utama keberhasilan Tim Gultor Yonif Raider 100/Prajurit Setia, dalam melumpuhkan teroris yang menyandera Ketua Manager PTPN II.
Seketika, empat orang anggota teroris berhasil diamankan. Sementara itu, Ketua Manager PTPN II, Punantaras Tarigan, langsung dievakuasi ke tempat aman.
Aksi Tim Gultor Yoni Raider 100/Prajurit Setia tersebut merupakan skenario Latihan Penanggulangan Teror, khususnya dalam pelaksanaan Pembebasan Sandera (Basra).
Komandan Batalyon Infanteri Raider 100/Prajurit Setia (Danyonif Raider 100/PS), Letkol Inf M. Zia Ulhaq, menegaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan prajurit, khususnya dalam penanggulangan aksi terorisme.
Dengan tantangan yang semakin besar di masa yang akan datang, Danyonif Raider 100/Prajurit Setia menghimbau agar para prajurit senantiasa termotivasi untuk bekerja lebih keras. Hal ini wajib dilakukan dalam rangka menunjang operasi penanggulangan teror di masa yang akan datang.
Sebagai informasi, Yonif Raider 100/Prajurit Setia merupakan satuan elite TNI Angkatan Darat yang berada di bawah kendali Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/Bukit Barisan). Berdiri pada 15 Oktober 1965, pasukan berkualifikasi Raider TNI ini memliki kemampuan anti-gerilya, pembebasan sandera, sabotase, anti-teror, intelijen hingga perang inkonvensional.