Jenderal Andika Ternyata Sadar Bahaya Perang Senyap Dunia Intai TNI AD
- TNI AD
VIVA – Ternyata Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sudah menyadari bahayanya perang senyap dunia di era modern yang terus mengintai.
Terbukti, Jenderal TNI berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu, mulai merancang strategi untuk menghadapi perang senyap modern tersebut. Lalu apa yang diperbuat beliau?.
Sebuah gedung sedang dibangun di area Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta, gedung ini adalah markas sekaligus benteng pertahanan TNI AD dalam menghadapi peperangan senyap bernama Cyber War.
TNI AD dalam siaran resminya dilansir VIVA Militer, Kamis 24 Juni 2021, menerangkan bahwa bangunan itu bernama Gedung Cyber, nanti setelah usai dibangun akan dijadikan Pusat Cybersecurity Operation Center dan juga Computer Telephony Integration, serta menjadi Command Center.
"Sesuai arahan pimpinan gedung cyber ini akan digunakan untuk sistem informasi terpusat Angkatan Darat dan juga untuk satuan penangkalan pusat sandi dan siber TNI AD dalam rangka menangkal potensi-potensi ancaman dan serangan-serangan cyber ke infrastruktur kritis dan sistem informasi TNI Angkatan Darat, aspek pengamanannya itu akan dilakukan oleh Pussansiad," kata Komandan Pusat Sandi dan Siber TNI AD, Brigadi Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie.
Perlu diketahui, sebenarnya ancaman Cyber War sudah diwanti-wanti oleh Kementerian Pertahanan RI. Hal ini mengacu pada semakin pesatnya kemajuan teknologi digital dunia.
Di dunia, negara sekelas China, Amerika Serikat apalagi Rusia sudah memiliki infrastruktur militer yang khusus menangani perang siber. Bahkan, negara-negara itu membentuk satuan khusus cyber war dalam kekuatan militer mereka. Contoh Amerika dengan U.S. Army Cyber Command.
Cyber War bukan lagi peperangan senyap yang tak terlihat. Yang terbaru lihat saja bagaimana fasilitas nuklir Iran, Nantanz luluh lantah dalam sebuah ledakan yang diduga akibat dari sabotase serangan pasukan Cyber War Israel.