Jenderal Kopassus TNI Sindir Keras Pengkritik Anggaran Pertahanan
- Youtube\
VIVA – Jumlah fantastis rencana anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista), masih menjadi perhatian banyak pihak. Banyak pihak yang memberikan dukungan. Tapi, tak sedikit pula yang menganggap jumlah anggaran itu terlalu besar dan tak masuk akal.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 31 Mei 2021, Kementerian Pertahanan disebut menganggarkan dana untuk belanja alutsista sebesar US$124,9 juta, atau setara dengan Rp1,7 kuadriliun.
Dengan jumlah tersebut, Menteri Pertahanan, Letjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, punya mimpi untuk membawa Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer terbesar di Asia.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), merasa alutsista yang dimiliki TNI saat ini sudah banyak yang berusia tua.
Oleh sebab itu, Prabowo ingin meningkatkan anggaran belanja alutsista untuk bisa melakukan modernisasi. Hal itu dijelaskan oleh Prabowo saat mengikuti rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu 2 Juni 2021.
"Sebagaimana diketahui banyak alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap menghadapi dinamika lingkungan startegis yang berkembang dengan sangat pesat," ujar Prabowo.
Kemudian, Prabowo juga mengungkap bahwa anggaran pembelian alutsista Indonesia masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini juga yang mendasari rencana Kemenhan untuk memperjuangkan peningkatan anggaran pertahanan.
"Jadi anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. ini yang sedang saya perjuangkan, supaya kita juga bisa anggaran ditingkatkan untuk menjamin kedaulatan kita, menjaga wilayah kita mengamankan kekayaan, kita supaya tidak dicuri bangsa-bangsa lain," kata Prabowo melanjutkan.
Di sisi lain, rencana Kemenhan dan Prabowo justru tak sedikit menuai kritik. Banyak juga pihak yang merasa jika anggaran tersebut jumlahnya tak masuk akal dan dianggap belum menjadi prioritas.
Banyaknya kritik yang diarahkan kepada Kemenhan dan Prabowo, mendapat tanggapan dari Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo.
Lewat akun Instagram pribadinya, mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI ini mengunggah sebuah video rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia yang tengah beraksi.
Dalam pernyataannya, Suryo Prabowo menyebut bahwa Indonesia takkan pernah bisa memiliki senjata canggih seperti S-400. Sebab saat Kemenhan baru memberikan rencana anggaran, sudah banyak pihak yang justru tidak memberikan dukungan. Padahal, langkah Kemenhan diambil demi kepentingan pertananan dan keamanan negara.
"Kita Belum Punya, dan sepertinya tidak akan punya, karena baru rencana anggaran pertahanan saja sudah banyak pebisnis yang mengaku pakar pertahanan yang heboh mbingungi dirinya sendiri dan rakyat," tulis Suryo Prabowo.
"Dah, bawa hepi aja. Meski punyanya baru yang menukik kebawah," lanjut pernyataan eks pria yang juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta/Jaya.