Malam Mencekam Pasukan Siliwangi dan Diponegoro di Hutan Sarang OPM
- Yonif 403/WP\
VIVA – Empat prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi dan IV/Diponegoro dievakuasi ke rumah sakit karena mengalami luka-luka setelah diserang kelompok separatis bersenjata OPM Papua.
Keempat prajurit TNI yang terluka itu merupakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile RI-Papua Nugini dan Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 403/Wirasada Pratista dan Yonif 310/Kidang Kencana.
Dari informasi yang didapatkan VIVA Militer, Kamis 20 Mei 2021, penyerangan terjadi pada sekira pukul 19:00 WIT, Selasa 18 Mei 2021.
Ketika itu situasi di lokasi penyerangan benar-benar mencekam. Bagaimana tidak, OPM menyerang dengan senjata api di kegelapan malam. 12 prajurit TNI saat itu benar-benar dalam kondisi tak menguntungkan.
Sebab, prajurit TNI terjebak di tempat yang selama ini dikenal menjadi salah satu sarang dari OPM, yakni di sekitar Jembatan Kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Prajurit TNI berada di tempat itu bukan sengaja mau memburu OPM. Tapi, mereka tak bisa melanjutkan perjalanan karena mobil angkutan pedesaan yang ditumpangi dari Oksibil menuju Pos TNI Serambakon mendadak mengalami masalah saat melintas di jembatan. Mesin mobil rusak, mati dan mogok.
Saat berusaha memperbaiki mesin mobil, OPM datang dari hutan dan langsung melepaskan tembakan brutal. Empat prajurit TNI tertembak di bagian kaki. Meski begitu prajurit TNI mampu membalas serangan dan membuat OPM kewalahan dan kabur.
Dalam situasi itu, 12 prajurit TNI bersiaga penuh sembari menanti malam berlalu dan menunggu bantuan tiba untuk mengevakuasi empat prajurit yang terluka.
Menurut Komandan Komando Resor Militer (Korem) 172/Praja Wira Yakhti, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, wilayah itu merupakan basis kelompok OPM pimpinan Lamek Taplo. Dan diduga memang kelompok teroris ini yang menyerang dan menembaki prajurit TNI.
Perlu diketahui, beberapa jam sebelum pasukan Siliwangi dan Diponegoro diserang dan ditembaki OPM di Pegunungan Bintang. Dua prajurit TNI dari pasukan elite Kostrad juga diserang orang tak dikenal.
Kedua prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya itu gugur. Mereka diserang dengan senjata tajam oleh sejumlah orang tak dikenal di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Kedua prajurit ini merupakan Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) yang dikerahkan TNI ke wilayah Papua sejak Agustus 2020.