75 Tahun Jaga Dirgantara, Ini Pesan KSAU untuk Para Prajurit TNI AU
- Pen. Korpaskhas
VIVA – 9 April 1946, tepat di hari itu 75 tahun yang lalu Presiden Soekarno telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 6/SD/1946 yang berisi tentang Pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara, dan menunjuk Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Udara pertama.
Perintah pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara oleh Presiden RI pertama, Ir.Soekarno itu dilakukan untuk memperkokoh kekuatan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Udara yang sudah lebih dulu berdiri untuk menghadapi agresi militer Belanda ketika itu.
Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara atau yang saat ini dikenal dengan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) hari ini sudah memasuki usia 75 tahun. 75 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menorehkan pengabdian dalam menjaga dirgantara dari serangan musuh.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, sejak didirikan 75 tahun yang lalu, TNI Angkatan Udara selalu hadir dalam menjaga kedaulatan negara di udara. Para pendahulu Angkatan Udara adalah para patriot yang berjuang mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk mempertahankan setiap jengkal tanah air dan angkasa Ibu Pertiwi.
Dalam perjalanannya, TNI Angkatan Udara tercatat telah berhasil menjalankan beberapa operasi besar-besaran yang menjadi perjalanan sejarah bagi seluruh prajurit Swa Bhuwana Paksa, diantaranya, ketika melakukan perlawanan terhadap agresi militer belanda, operasi lintas udara pertama di Kota Waringin, operasi Dwikora dan Trikora.
"Selaku Kepala Staf Angkatan Udara dan mewakili keluarga besar TNI Angkatan Udara saya menyampaikan rasa hormat, rasa bangga, serta apresiasi tertinggi kepada para pendahulu yang telah berhasil menjalankan tugas pengabdiannya kepada bangsa dan negara yang kita cintai ini," kata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai wujud syukur atas perayaan Hari Lahir TNI Angkatan Udara yang ke-75 tahun, Kamis, 8 April 2021.
Orang nomor satu di Matra Angkatan Udara itu menambahkan, dalam satu tahun terakhir, bangsa Indonesia juga menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Mulai dari upaya penanggulangan bencana alam, upaya penanganan kelompok kriminal separatis bersenjata, serta dukungan kepada pemerintah dalam mempercepat penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Segenap prajurit TNI Angkatan Udara, lanjut KSAU, juga dikerahkan untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai persoalan tersebut.
"Hal tersebut adalah wujud patriotisme di masa kini yang harus kita jaga dan kita tingkatkan," ujarnya.
Lebih jauh KSAU menjelaskan, seiring kemajuan teknologi dan perkembangan jaman, saat ini TNI Angkatan Udara pun menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dia menekankan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Udara harus mampu melanjutkan semangat perjuangan para pendahulu dengan senantiasa mengasah diri dan menambah wawasan untuk memastikan keberhasilan tugas pada masa-masa yang akan datang.
"Bangsa dan negara ini masih membutuhkan kehadiran TNI Angkatan Udara, segenap prajurit Swabuana Paksa," tegasnya.
KSAU juga berpesan kepada seluruh keluarga besar prajurit TNI Angkatan Udara agar senantiasa memupuk rasa patriotisme di diri setiap prajurit dan senantiasa menjaga nama baik satuan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Untuk itu pada kesempatan yang sangat baik ini, saya menggugah semangat para perwira, bintara, tantama, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Udara di mana pun kalian berada, tingkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan perjuangan TNI Angkatan Udara. Tumbuhkan kehormatan di dalam diri dan jadilah prajurit profesional yang mampu mewujudkan TNI Angkatan Udara disegani. Terus kembangkan semangat juang untuk memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara melalui TNI Angkatan Udara. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian tanpa batas dari seluruh prajurit TNI Angkatan Udara sekalian. Dirgahayu TNI Angkatan Udara, Salam Swa Bhuwana Paksa," tutup Marsekal Fadjar Prasetyo.