Dahsyatnya Ilmu Laduni Kapten TNI Tatang, Penjahat Tewas dalam 3 Hari

VIVA Militer: Kapten TNI Tatang Taryono.
Sumber :
  • VIVA Militer/Istimewa

VIVA – Ilmu beladiri kebatinan yang dimiliki perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi, Kapten Infanteri Tatang Taryono sangat berbahaya bagi orang jahat.

Sebab, ternyata jika dalam waktu tiga hari tiga malam orang yang terhantam ilmu putih tingkat tinggi itu akan menemui ajalnya.

"Jika dalam waktu tiga hari tiga malam tidak disembuhkan bisa mati. Karena tubuhnya kaku seperti patung, enggak bisa makan dan minum," kata Kapten Inf dalam perbincangan khusus dengan VIVA Militer, Senin 15 Maret 2021.

Prajurit TNI yang kini menjabat sebagai Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 2115/Kemang dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor menuturkan, ilmu kebatinan yang dikuasainya itu hanya berbahaya bagi penjahat dan orang yang berbuat zalim.

Sebab, ilmu bernama Laduni ini merupakan ilmu yang datang dari Allah SWT, dan hanya bisa digunakan untuk melindungi dan menjaga diri dari kejahatan.

"Ilmu Laduni ini ilmu ketauhidan karena ilmu ini benar-benar datangnya dari Allah SWT dan yang diamalkan Sunan Kalijaga dalam syiar Islam dahulu," kata beliau.

Penjahat yang terhantam Ilmu Laduni hanya bisa disembuhkan oleh pemilik ilmu itu sendiri. Caranya, pelaku kejahatan meminta maaf kepada orang tersebut dan meminta ampunan kepada Allah SWT.

VIVA Militer: Kapten TNI Tatang Taryono.

Photo :
  • VIVA Militer/Istimewa

Diceritakan Kapten Inf Tatang, beliau memiliki Ilmu Laduni melalui proses yang tak singkat. Berawal dari kesukaannya pada beladiri kebatinan sedari muda, yang dia sejalankan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Saya dari dulu, waktu kecil di kampung itu saya guru ngaji, saya senang ke beladiri kebatinan, saya suka beladiri kebatinan intinya untuk mengubah sikap kita dari tidak baik menjadi baik. Saya tirakat, semua yang saya lakukan itu semua tak lepas dari izin Allah SWT," kata guru besar Perguruan Beladiri Kebatinan Albaathin Alwaliyy itu.

Yang perlu diketahui, Ilmu Laduni yang dipelajari dan didalami Kapten Tatang tak cuma bisa bermanfaat untuk melindungi diri dari kejahatan. Tapi juga bermanfaat untuk membantu masyarakat mengobati pengakit yang mereka derita.

"Sejak di Koramil Sukaraja saya sudah bukan terapi pengobatan, setiap hari ratusan orang datang dari seluruh wilayah Indonesia, sampai antre ke jalan. Sampai akhirnya saya ajarkan ke Babinsa-babinsa dan membantu mengatasi masyarakat yang datang untuk berobat," kata Kapten Tatang.

VIVA Militer: Kapten TNI Tatang Taryono.

Photo :
  • VIVA Militer/Istimewa

Sebenarnya nama Kapten Tatang dan Ilmu Laduni sempat menjadi sorotan masyarakat. Hal itu terjadi setelah video peragaan ilmu kebatinan itu ditampilkan dalam acara TMMD TNI di Kabupaten Bogor.

Ilmu Laduni yang didalami Kapten Tatang menyita perhatian masyarakat karena berbeda dengan ilmu beladiri yang pernah ada di Nusantara. Penguasa ilmu ini tak perlu harus terlibat benturan fisik dengan orang yang akan mencelakainya atau orang yang hendak berniat jahat.

Jadi, orang yang berniat jahat dan berbuat zalim dengan menyerang secara fisik kepada pemilik ilmu ini, akan takluk dan tumbang dalam jarak jauh sebelum serangan orang jahat itu mengenai tubuh pemilik Ilmu Laduni.

Dampak dari hantaman Ilmu Laduni juga tak main-main, pelaku bisa terpental hingga bermeter-meter, terkapar, lemas, hingga kaku seperti patung tanpa bisa bergerak sama sekali. Dan yang paling dahsyat lagi, pada tingkatan tertentu Ilmu Laduni yang diajarkan Kapten Tatang bisa menyebabkan penjahat meraung-raung dilanda kesakitan dan ketakutan karena dilanda berbagai fenomena yang sulit diutarakan.

"Ilmu tidak bisa dipikirkan oleh akal, ilmu berfungsi untuk membela diri dan mengobati orang yang sakit. Tidak bisa untuk kesombongan dan tidak berfungsi untuk kejahatan. Ilmu ini digunakan melindungi diri dari kezaliman," kata Kapten Tatang.

Sejak berdiri pdda 2019, sudah lebih dari 10 ribu orang belajar mendalami Ilmu Laduni kepada Kapten Tatang di padepokannay yang terletak di Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. Murid Kapten Tatang tak cuma dari prajurit TNI saja, tapi juga berbagai kalangan. Seperti ulama, pengusaha, petugas keamanan dan lainnya.