14 Tahun Gadai Nyawa di Medan Perang, Pria Ini Jadi Pentolan TNI
- Youtube
VIVA – Sosoknya dikenal sangat tegas dan tak suka basa-basi. Pengalamannya di banyak medan pertempuran, menjadikan karakter pemimpin yang dimilikinya semakin kuat. Hingga akhirnya, ia menyandang status sebagai orang nomor satu di jajaran TNI Angkatan Darat.
Sepanjang 31 kariernya bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), sosok ini pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Tak hanya di komando teritorial, ia juga pernah menjadi pimpinan di banyak satuan tempur. Siapakah sosok itu? Siapa lagi kalau bukan Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu.
Ryamizard adalah jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1974, yang juga rekan satu angkatan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Setelah lulus usai menempuh pendidikan perwira militer, Ryamizard tak lantas langsung berleha-leha. Ia langsung diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor-Timur (sekarang Timor-Leste), saat baru berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri (Inf.) TNI.
Meski usianya masih sangat muda kala itu, Ryamizard harus berjibaku dengan setiap pertempuran yang dihadapinya. Sebagai seorang perwira, mantan Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linur) 17/Kujang I Kostrad, harus memimpin pasukannya dalam perang melawan kelompok separatis Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin).
Secara bertahap, Ryamizard pun mendapatkan kenaikan pangkat seperti halnya perwira TNI pada umumnya. Namun yang luar biasa, kenaikan pangkat didapatkan Ryamizard tanpa prosesi.
Ya, mulai dari naik pangkat Letnan Satu (Lettu) TNI hingga Kolonel TNI, Ryamizard berada di daerah operasi. Bagaimana tidak, Ryamizard harus menjalani tur tugas operasi selama 14 tahun lamanya. Bayangkan, selama itu pula nyawanya senantiasa berada dalam bahaya.
"Saya itu ya, 14 tahun (berperang). Mulai dari Letnan Dua, naik pangkat pun Letnan Satu, Kapten sampai Kolonel di daerah operasi. Saya terakhir Kolonel, komandan sektor divisi," ucap Ryamizard.
Sepajang 22 tahun kariernya, Ryamizard banyak menjalaninya dalam operasi militer dan memimpin satuan tempur. Baru pada 1998, ia menduduki posisi di komando teritorial sebagai Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad). Setelah itu, putra Mayjen TNI (Purn.) Musannif Ryacudu ini berturut-turut ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya dan Pangdam Jayakarta/Jaya.
Karier Ryamizard semakin mengkilap setelah mendapatkan kenaikan pangkat bintang tiga, atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI, dengan pangkat sebagai Pangkostrad. Hampir dua tahun menjadi orang nomor satu di pasukan elite TNI Angkatan Darat, Ryamizard kembali mendapatkan promosi pangkat menjadi Jenderal TNI.
Tepatnya pada 4 Juni 2002, Ryamizard ditunjuk Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat selama hampir tiga tahun, Ryamizard pensiun dengan pangkat jenderal penuh pada tahun 2005.