Reputasi Perang Dahsyat Pasukan Elite Kostrad yang Mau Tembus Papua
- Divif 2 Kostrad
VIVA – Pihak militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah memutuskan mengerahkan tiga batalyon sekaligus untuk masuk ke Papua, untuk menjalankan operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.
Ketiga batalyon tersebut yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 122/Tombak Sakti dari Komando Daerah Militer Bukit Barisan. Lalu, Batalyon Infanteri (Yonif) 611/Awang Long dari Kodam Mulawarman. Dan satu lagi adalah pasukan elite dari Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), yaitu Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha.
Ketiga batalyon ini direncanakan akan masuk ke sektor selatan RI-PNG yaitu di wilayah Merauke di bawah Komando Operasi Korem 174/Anim Ti Waninggap.
Dari ketiga batalyon tempur ini yang menarik perhatian VIVA Militer ialah Yonif Para Raider 501/BY. Jadi ternyata pasukan elite tempur ini merupakan batalyon tempur lintas udara.
Batalyon yang bermarkas di Jalan Urip Sumoharjo, Madiun, Jawa Timur ini memiliki reputasi operasi yang luar biasa dan mengerikan. Dari catatan sejarah, Yonif Para Raider 502/BY pernah berhasil merebut Kota Dili, Ibukota Timor Leste.
Peristiwa itu terjadi pada 7 Desember 1975, ketika itu sebanyak 285 Yonif Para Raider 501/BY dan Brigif-18, bersama dengan prajurit dari Grup-1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terlibat dalam pertempuran dahsyat melawan pemberontak Fretilin. Misi bernama Operasi Seroka itu berhasil dengan sukses, meskipun 35 prajurit TNI kala itu gugur dalam pertempuran.
Sementara berdasarkan informasi terbaru, Selasa 26 Januari 2021, pasukan Yonif Para Raider 501/BY dalam kondisi siap diberangkatkan ke Papua. Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto baru saja melakukan pemeriksaan dari kesiapan Yonif Para Raider 501/BY dalam mengemban tugas operasi Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) RI-PNG.
Baca: Sebelum Positif COVID-19, Jenderal Kopassus Ini Masuk ke Hutan Angker