6 Prajurit TNI AU Mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa
- Instagram @militer.udara
VIVA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) terhadap enam orang prajurit TNI Angkatan Udara dari satuan Skadron Udara Atang Sandjaja (ATS), Bogor.
Keenam orang prajurit TNI AU itu mendapatkan KPLB karena telah berhasil melakukan penyergapan ke Markas Kodap III Kalikopi Kelompok Kriminal Bersenjata atau yang dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mimika, Papua pada Agustus 2020 lalu.
Enam prajurit TNI AU yang mendapatkan prestasi Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) itu adalah Serma Tri Sutrisno Ba operasi Siops Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS, Serma Kiki Parid Ba TPT Flighthar Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS, Sertu M. Afiq Zuniargo Ba Elektronika Flightline II Flighthar Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS, Kopda Arif Saifur Rohman Ta TPT Flightline ll Flighthar Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS, Pratu Arif Ardianto Ta TPT Flightline I Flighthar Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS, dan Pratu Yasin Efendi Ta TPT Fligthharline I Flighthar Skadud 8 Wing 4 Lanud ATS.
Dikutip VIVA Militer dari keterangan resmi TNI Angkatan Udara, Senin, 25 Januari 2021, penyematan Kenaikan Pangkat Luar Biasa itu dilakukan oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Tri Bowo Budi di Makoopsau I, Jakarta pada hari Jum'at, 22 Januari 2020 lalu.
"Penganugerahan KPLB berdasarkan Keputusan Panglima TNI Kep/1028/XI1/2020 tentang penetapan Kenaikan Pangkat Luar Biasa operasi militer selain perang," tulis keterangan resmi TNI Angkatan Udara.
Untuk diketahui, aksi penyergapan yang dilakukan oleh keenam prajurit TNI AU dari Skadron Udara 8 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Bogor itu terjadi pada tanggal 16 Agustus 2020 lalu. Saat itu keenam prajurit tempur TNI AU itu melakukan operasi dalam Satgas Newangjawi IV dan berhasil melakukan penyusupan dan penyergap terhadap kelompok OPM di Kalikopi, Timika.
Dalam penyergapan tersebut, mereka berhasil menembak mati salah satu pentolan OPM yang merupakan KASAD TPNPB OPM Komando Daerah Pertahanan III Kalikopi, Timika, Papua, yaitu, Hengky Newang.
Dalam operasi tersebut, TNI berhasil menyita 3 pucuk senjata api yang terdiri dari 1 pistol jenis revolver standar, 1 pucuk pistol rakitan jerico, dan 1 pucuk senjata laras panjang rakitan. Selain itu, ditemukan juga 7 pucuk senjata angin, 18 buah senjata tajam berbagai jenis (parang, kapak, sangkur), munisi campuran 5,56 mm dan 7,62 mm sejumlah 406 butir.
Kemudian, dalam operasi tersebut juga dilakukan penyitaan terhadap berbagai jenis alat komunikasi berupa HP, sebanyak 19 unit, 6 buah magazine (3 Mag, SS 1, 1 Mag M16, Mag AK), berbagai jenis dokumen, uang tunai sebesar Rp22 juta, serta 3 buah bendera Kejora.
Baca juga: TNI AU Berduka, Istri KSAU era Jenderal Soeharto Meninggal Dunia