Anak Pantai yang Takut Tentara Sekarang Jadi Jenderal TNI Bintang Dua
- Facebook/Kodam Hassanudin
VIVA – Banyak orang yang sedari kecil memang sudah punya cita-cita untuk menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, ada pula bocah yang takut melihat sosok sangar tentara. Namun, ada juga yang saat kecil takut melihat tentara dan saat dewasa justru menjadi Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Dalam pantauan VIVA Militer di akun Facebook bernama SAHABAT ASR "ANDI SUMANGERUKKA, ada kisah Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Hassanudin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
Menurut data lain yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi Akademi Militer (Akmil), Andi adalah jebolan tahun 1987. Itu berarti, pria kelahiran Makassar 11 Maret 1963 itu adalah rekan satu angkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa.
Andi dipercaya memimpin Kodam XVI/Hassanudin sejak 17 Desember 2019, menggantikan posisi Mayjen TNI Surawahadi. Siapa sangka, jenderal bintang dua ini ternyata punya cerita unik semasa kecil. Selain menghabiskan masa kecil sebagai anak pantai, Andi juga adalah putra seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI.
Mantan Komandan Komando Resor Militer 143/Haluoleo ini adalah putra seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI, Mayor TNI (Purn.) H. Syam Daud. Oleh sebab itu, sejak kecil Andi sudah sangat sering melihat prajurit TNI rekan-rekan sang ayah.
Siapa sangka, ternyata Andi justru takut melihat tentara. Mengapa demikian? Ternyata, Andi mengaku bandel saat kecil. Oleh sebab itu, sang ibu, Hj. Andi Azizah, kerap menakutinya dengan para Kopral TNI yang notabene adalah anak buah ayahnya.
"Saya dimasa Anak-kanak dulu sangat bandel. Dan untuk mengatasi kebandelan saya, ibu sering menakuti saya dengan Kopral itu. Karena sering ditakuti, saya bersumpah akan menjadi tentara suatu saat nanti dan mencari Kopral itu untuk kembali menakut-nakuti dia,” ujar Andi.
Sumpah Andi itu ternyata menjadi kenyataan. Andi lulus dari Akmil dan menjadi perwira TNI Angkatan Darat dengan kecabangan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
Menurut pengakuan Andi, saat ia menjabat sebagai Danrem 143/Haluoleo periode 2012 hingga 2013, ia sempat mencari Kopral TNI yang senantiasa diminya sang ibu untuk menakutinya. Andi sebenarnya bukan ingin balas menakuti sang kopral. Melainkan, mengucapkan terima kasih karena berkat sang kopral ia mampu menjadi seorang prajurit TNI.
"Jadi, pertama saya menjabat Danrem saya cari Kopral itu dan saya suruh anggota mencarinya. Namun sayangnya, sebelum saya menjabat Danrem beliau sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya," kata Andi melanjutkan.
"Namun, saya berhasil menemukan anak beliau dan bercerita banyak sama anak beliau. Saya juga menyanpaikan bahwa saya jadi Tentara karena Bapakmu," ucapnya.