1 Tahun Bertugas di Libanon Koptu Marinir Erly Sandy Tiba di Indonesia
- Pen.Pasmar 1
VIVA – Sebagai seorang prajurit TNI sudah barang tentu harus siap ditugaskan di mana saja dan kapan saja. Seperti halnya yang dialami oleh salah satu prajurit petarung Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) I, Koptu Marinir Erly Sandy yang baru saja tiba di Indonesia usai menjalankankan misi negara untuk bergabung bersama Satgas Yonmek XXXIXX/N Konga United Nations Interm Force In Lebanon (Unifil).
Ya, Koptu Marinir Erly pun tiba pagi tadi di Satuan Yonmarhanlan I, Belawan, Sumatera Utara. Dia bertugas selama satu tahun lebih dua minggu bersama sejumlah prajurit TNI yang lainnya untuk menjalankan misi perdamaian dunia bersama PBB di daerah rawan konflik Lebanon.
Kedatangan prajurit petarung Marinir TNI AL itu pun langsung disambut oleh Komandan Yonmarhanlan I, Letkol Marinir Farick di Mako Yonmarhanlan I, Belawan.
Letkol Marinir Farick ketika memimpun upacara penyambutan Koptu (Mar) Erly Sandy menyampaikan, sebagai Komandan Yonmarhanlan I dirinya merasa bangga dan berterima kasih yang setinggi-tingginya atas keberhasilan yang telah dicapai oleh Koptu Marinir Erly Sandy selama bertugas di Libanon.
"Penugasan luar negeri adalah penugasan yang membanggakan bagi Satuan, Prajurit dan keluarganya. Pesan saya, agar segera beradapatasi dengan kegiatan satuan, karena ini awal tahun dan pasti akan banyak kegiatan ke depan yang akan dihadapi," kata Danyonmarhanlan I, Letkol Marinir Farick dalam keterangan resminya, Senin, 18 Januari 2021.
Upacara penyambutan prajurit petarung itu juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Yonharmanlan I, diantaranya, Pasiops Yonmarhanlan I Kapten Marinir SMS Sitepu, Pasminlog Kapten Marinir Lontung Rumapea, Danrai Arhanud Kapten Marinir Asad, Wadankima Lettu Marinir Imran dan Danton 3 Kompi A Letda Marinir Budi Sukardi.
Sebagaimana diketahui, bertugas menjadi pasukan perdamaian di Libanon bukanlah hal yang mudah. Prajurit TNI yang bertugas selama satu tahun lebih di Libanon itu sudah barang tentu memiliki resiko yang sangat luar biasa. Para prajurit TNI di Libanon tidak jarang harus mengorbankan nyawa demi menjalankan misi perdamaian dunia.
Perlu diketahui pula, sekitar pertengahan Juni 2020 lalu, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda XXIII-M/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) tercatat pernah menggagalkan serangan tank pasukan militer Israel terhadap Tentara Libanon di daerah Blue Line atau perbatasan antara Israel dan Libanon.
Saat itu tentara Israel menggunakan tank Merkava dan telah menerobos pagar kawat perbatasan kedua negara. Sedangkan tentara Lebanon sudah siap dengan RPG dan senjata berat untuk menggempur pasukan dari negeri Yahudi itu.
Situasi benar-benar mencekam dan pertempuran sudah di ujung tanduk bakal terjadi di area garis biru itu.
Dengan gagah berani sejumlah prajurit TNI berjaga tepat di tengah-tengah area garis biru. Yang lebih hebatnya lagi, tanpa kenal takut, prajurit TNI menghadang tank Israel dari area itu dan memaksa mereka untuk kembali ke wilayah negaranya.
Dengan tenangnya prajurit TNI berdiri membentuk barisan menghadang laju tank Israel dan mengibarkan bendara PBB sembari memberikan isyarat pada tentara Israel untuk balik arah.