Kronologi Detik-detik Prajurit TNI Temukan Roket Satelit China
- TNI AL
VIVA – Indonesia baru saja digemparkan dengan temuan benda asing berupa besi puing mirip badan pesawat yang terdampar di tepi laut Teluk Ranggau, Kalimantan Tengah.
Berdasarkar siaran resmi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut dilansir VIVA Militer, Rabu 6 Januari 2021, penemuan benda itu berawal dari laporan yang diterima prajurit TNI AL yang bertugas di Pos AL Kumai di bawah komando Pangakalan TNI AL (Lanal) Banjarmasin, Komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan.
Laporan penemuan benda itu diterima dari Sekretaris Desa Sungai Cabang pada Senin 4 Januari 2020 sekira pukul 16:30 WIB. Kemudian Komandan Pos AL Kumai, Letnan Dua Laut Muhammad Sholeh Rio Kusuma berkoordinasi dengan unsur SAR.
Dari hasil tracking terhadap puing yang diduga badan pesawat, objek berada di 40 NM dari Posal Kumai dan hasil koordinasi dengan Basarnas Kobar tidak ada berita atau distresss alert, dugaan sementara puing (benda) tersebut berasal dari pesawat yang sudah lama tenggelam.
Pukul 20.30 WIB, dilaksanakan rapat koordinasi membahas rencana tindak lanjut SAR dan peninjauan lokasi puing (benda) yang diduga badan pesawat. Rapat dihadiri prajurit TNI AD dari Kodim 1024/Pangkalan Bun, TNI AU dari Lanud Iskandar, Posal Kumai, KSOP Kumai, Polairud Polres/Polda Kalteng, Basarnas, Avsec Bandara Lanud Iskandar, Polsek Kumai dan Airnav Bandara Lanud Iskandar.
Hasil dari keputusan rapat, SAR dibagi menjadi 2 yaitu Tim A dengan Rab KSOP terdiri dari Basarnas, Babinkamtibmas desa Sungai Cabang, 2 orang Babinsa desa Sungai Cabang, 3 orang motoris dari KSOP Kumai dan Polairud Polres Kobar.
Sedangkan Tim B dengan speedboat Posal Kumai terdiri dari Perwira Lanud Iskandar, Danposal Kumai, Komandan Polairud Marnit Polda Kalteng dan 1 anggota. Selanjutnya pukul 21.45 WIB tim berangkat dari Kumai menuju Dusun Teluk Ranggau desa Sungai Cabang dan pada pukul 02.30 WIB, tim tiba di Dusun Teluk Ranggau untuk sementara menunggu hari terang.
Pada hari Selasa, 5 Januari 2021, pukul 09.00 WIB tim dibagi menjadi dua untuk menuju lokasi temuan, dengan pembagian tugas, Tim A melalui jalur laut dan langsung menuju posisi obyek yang diduga puing pesawat, sedangkan Tim B bergerak melalui jalur sungai dari dalam PT. Kumai Sentosa dengan bantuan masyarakat setempat.
Saat ini barang yang ditemukan di lokasi kejadian diamankan di Posal Kumai, menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait.
Terkait temuan ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI, sejauh ini menerangkan bahwa ada kemungkinan bahwa benda tersebut merupakan sampah antariksa yang berasosiasi dengan Roket Chang Zheng (Long March) milik Tiongkok yang digunakan untuk meluncurkan satelit Beidou 3-IGSO 3 pada tanggal 4 November 2019.
Berdasarkan foto yang diterima, terdapat beberapa indikasi yang membantu identifikasi objek. Pertama, struktur yang ditemukan berbentuk segmen tabung kulit dengan diameter 3-5 meter. Di salah satu sisinya tergambar bendera Tiongkok serta logo China National Space Agency (CNSA) yang tampak sedikit terbakar.
Segmen kulit tabung tersebut masih tampak berwarna putih dengan sedikit bekas terbakar di beberapa bagian. Foto diperoleh dari aparat (POLRI dan TNI) setempat. Indikasi tersebut disertai analisis orbit yang disebutkan sebelumnya mengarah pada dugaan bahwa benda yang ditemukan merupakan bagian luar roket Chang Zheng 3B yang diluncurkan tanggal 4 November 2019 yang lalu.
?
"Objek bertuliskan CNSA di Kalimantan menurut analisis orbit sampah antariksa adalah bagian roket CZ-3B (Long March -3B) dengan nomor catalog 44710. Roket digunakan untuk peluncuran satelit navigasi Beidou 3-IGSO-3 pada 4 November 2019. Perkiraan jatuh 4 Januari 2021 pukul 14.25 WIB di Selatan Kalimantan dari ketinggian 118 km,"
kata Kepala LAPAN RI, Thomas Djamaluddin.