Prajurit TNI Temukan Kepulan Asap di Rimba Papua, Ternyata Sarang OPM

VIVA Militer: Anggota OPM yang tewas dalam pengepungan TNI.
Sumber :
  • VIVA Militer/Istimewa

VIVA – Patroli rutin yang digelar prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI">TNI) untuk menjaga keamanan masyarakat Papua, sekaligus menangkal tindakan kekerasan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka, membuahkan hasil.

Dalam kegiatan patroli itu, prajurit TNI berhasil menemukan sarang persembunyian kelompok bersenjata OPM.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa dalam siaran tertulis dilansir VIVA Militer, Senin 5 Oktober 2020, sarang kelompok bersenjata itu ditemukan prajurit TNI di wilayah Distrik Pal, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu 3 Oktober 2020.

Penemuan sarang persembunyian OPM itu berawal dari ditemukannya kepulan asap dari hutan lebat di wilayah tersebut. Kepulan asap ditemukan saat prajurit TNI melakukan pengamatan dari daerah ketinggian.

Karena curiga dengan temuan kepulan asap di belantara itu, prajurit TNI langsung bergerak cepat mendekati titik asap kepulan asap. Ternyata, kecurigaan prajurit TNI membuahkan hasil yang tak terduga.

Kepulan asap itu berasal dari sebuah gubuk atau bahasa lokal setempat di sebut honai. Setelah berada cukup dekat, secara senyap TNI melakukan pengintaian.

Empat jam lamanya pengintaian dilakukan secara senyap terhadap aktivitas di sekitar honai. Dan akhirnya dari kejauhan prajurit TNI melihat dua orang bersenjata laras panjang di sekitar honai.

Dari hasil pengintaian itu sudah dapat disimpulkan, orang bersenjata di honai itu bukan penduduk sipil biasa. Dan dipastikan mereka merupakan anggota kelompok bersenjata OPM.

Walau target sudah di depan mata, prajurit TNI tak langsung menyerbu. Pengintaian diintesifkan untuk mengetahui secara pasti, seberapa banyak anggota OPM bersenjata di dalam honai itu.

Hanya saja, ternyata kehadiran prajurit TNI diketahui, dan secara membabi buta orang-orang bersenjata di honai itu menembaki prajurit TNI. "Saat sedang memastikan siapa saja yang berada dalam honai, pasukan TNI mendapat tembakan dari arah honai. Namun tidak mengenai sasaran," kata Kolonel I Gusti Nyoman Suriastawa.

Ketika itu posisi prajurit TNI yang melakukan pengepungan cukup dekat, dan serangan tembakan senjata api anggota OPM itu berpotensi mengancam nyawa. Akhirnya, prajurit TNI melakukan serangan balasan. Baku tembak pun tak terbendung lagi.

Dalam kondisi sudah terpojok, anggota OPM yang berada di honai memutuskan untuk melarikan diri. Mereka kabur melalui pintu belakang, menorobos lebatnya rimba dan menghilang.

Setelah situasi berhasil dikuasai, TNI mulai melakukan sterilisasi ke lokasi. Dan di sekitar honai TNI menemukan seorang pria bersenjatakan pistol, sudah dalam kondisi terbujur kaku tak bernyawa. Rupanya dia tertembak dalam baku tembak tadi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi, ditemukan berbagai barang bukti yang menguatkan bahwa orang-orang bersenjata itu adalah bagian kelompok bersenjata yang memang sedang diburu TNI, karena telah membunuh dua prajurit TNI di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Mereka merupakan anggota OPM di bawah pimpinan Egianus Kogoya.