Kisah Dokter Jenderal TNI Mendapatkan Bintang Emas 24 Karat di Sumsel

VIVA Militer: Mayor Jenderal TNI dr. A.K. Gani (kanan) Bersama Presiden Soekarno
Sumber :

VIVA – Setelah Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua, Pulau Sumatera terpecah menjadi empat daerah militer. Empat wilayah itu meliputi, Karesidenan Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Palembang.

Kemudian Sumatera Selatan terpilih untuk dijadikan daerah istimewa, dengan diberi nama Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan (DMISS).

Saat itu, Adnan Kapau Gani diangkat sebagai gubernur militernya. Sementara yang menjabat sebagai wakilnya adalah Kolonel M. Simbolon. Menduduki jabatan sebagai gubernur militer, pria kelahiran 1905 itu memimpin langsung rakyatnya untuk bergerilya.

Berdasarkan pantauan VIVA Militer dalam catatan sejarah Museum TNI Rabu 16 September 2020, untuk dapat menggerahkan seluruh daerah DMISS. Gani mengeluarkan order (saat ini seperti Peraturan Gubernur) No.1/R.

Order yang dikeluarkan Gani, ditunjukkan kepada seluruh tentara dan rakyat Sumatera Selatan agar bangkit untuk berjuang melawan tentara Belanda. Karena jasanya sebagai gubernur militer, terutama di Sumatera Selatan, rakyat di sana memberikan penghargaan.

Penghargaan yang diberikan rakyat Sumatera Selatan kepada A.K. Gani pada 17 Februari 1950 adalah berupa Bintang Emas 24 karat. Selain mendapatkan penghargaan itu, ia juga diberi julukan sebagai Pemimpin Gerilya Agung. 

Selain berperan aktif dalam dunia militer, ternyata Gani juga aktif di bidang politik. Karena ketika menempuh pendidikan di Jakarta, pria asal Palembayan ini juga aktif dalam organisasi kepemudaan.

Ketika kembali ke tanah kelahirannya Sumatera Selatan, ia menjadi anggota pengurus Jong Sumatranen Bond. Namun telah berganti nama menjadi Pemuda Sumatera. Gani juga diketahui ikut membantu terselenggaranya Kongres Pemuda, yang berlangsung pada bulan Oktober 1928.

Selanjutnya, ia diangkat sebagai anggota komisi yang bertugas melakukan fungsi berbagai organisasi pemuda yang kemudian melahirkan organisasi Indonesia Muda pada tahun 1930.

Tidak hanya aktif dalam organisasi yang dilahirkannya itu, Gani juga aktif sebagai anggota Partai Indonesia (Partindo). Tapi pada bulan Mei 1937, Partindo dibubarkan. Lalu beberapa temannya, langsung mendirikan partai baru.

Partai baru yang didirikan teman-teman Gani adalah partai Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Tanpa perlu berbasa-basi lagi, mereka langsung menunjuk Gani sebagai ketuanya. Tidak berhenti sampai disitu, para tahun 1939, Gani turut andil dalam melahirkan partai Gabungan Politik Indonesia (Gapi).

Gapi merupakan federasi dari partai-partai politik yang ada di Indonesia saat itu. Dalam kepengurusan Gapi, Adnan Kapau Gani menduduki jabatan sebagai Wakil Gerindo.