Sejarah 2 Pilot Wanita Pertama TNI AU Gentayangan di Langit Malaysia

VIVA Militer: Dua Srikandi Penerbang Pesawat TNI AU Pertama
Sumber :
  • Website hipwee.com

VIVA – Pasti pernah terlintas dipikiran kita untuk mengetahui siapakah pilot pertama yang berhasil menerbangkan pesawat milik TNI Angkatan Udara. Namun biasanya yang terlintas adalah sosok pria yang gagah, kuat, serta setidaknya berpenampilan menarik.

Namun faktanya, pilot pertama yang menerbangkan pesawat C-130 Hercules sebagai pesawat pertama TNI AU justru dua srikandi cantik. Mereka tidak membutuhkan kecantikan untuk dapat menerbangkan pesawat, tapi mereka memiliki kepintaran serta keberanian untuk bisa menerbangkannya.

Dilansir VIVA Militer dari Indonesia Military, Kamis 7 Mei 2020, kedua srikandi tersebut adalah Lulu Lugiyati dan Herdini. Keduanya diketahui sebagai lulusan pertama Wara (Wanita Angkatan Udara).

Pada tahun 1963 hanya ada 30 orang yang menempuh pendidikan wanita Angkatan Udara sebagai penerbang, namun hanya kedua wanita pintar itu yang lolos mengikuti pendidikan. Meski wanita, mereka juga pernah menjalani misi rahasia dalam menyebarkan selebaran propaganda di atas langit Malaysia.

Pada saat itu, Lulu dan Herdini masing-masing masih berusia 23 tahun dan 26 tahun. Namun, mereka mampu mengukir sejarah sebagai pilot TNI AU pertama dan juga mematahkan stigma yang ada di masyarakat bahwa biasanya pilot itu adalah seorang laki-laki.

Tak hanya memiliki keberanian untuk terbang di atas langit Malaysia, Lulu Lugiyati juga tercatat pernah mengikuti misi terbang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sarawak. Saat itu, Lulu terbang di atas langit Indonesia untuk menyebarkan selebaran propaganda anti Malaysia.

Untuk menyebarkan selebaran saja, Lulu menggunakan pesawat yang cukup besar yaitu pesawat pengebom B-25 Mitchell. Tidak kalah dari Lulu, Herdini juga memiliki rekam jejak yang sama hebatnya dengan rekan sesama pilotnya itu.

Pengalaman terbang yang dimiliki Herdini juga tidak main-main, ia sering kali menerbangkan pesawat yang tidak dilengkapi dengan radio komunikasi dan hanya mengandalkan kompas yang dimilikinya. Selain mengandalkan kompas, Herdini kerap mengikuti jalur kereta api dan jalan raya.

Memiliki pengalaman terbang yang luar biasa di zamannya itu, ternyata siapa sangka bahwa wanita yang kini sudah lanjut usia itu pernah mengikuti pendidikan intelejen militer yang saat itu hampir seluruhnya adalah laki-laki.