Gelombang Kedua, Ribuan Tentara Korut Segera Masuk Medan Perang Rusia
- KCNA
VIVA – Meskipun diklaim telah menelan kerugian besar dalam pertempuran di Oblast (Provinsi) Kursk, Korea Utara (Korut) dikabarkan akan segera mengirim ribuan pasukannya ke Rusia. Gelombang kedua masuknya militer rezim Kim Jong-un, akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The New York Times, Pyongyang diperkirakan akan segera mengirim pasukan tambahan ke Rusia. Ribuan tentara Korut yang baru akan tiba dalam dua bulan ke depan.
Pada November 2024 lalu, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh laporan intelijen militer Korea Selatan (Korsel) dan Ukraina, menyatakan ada sekitar 12.000 tentara Korut yang dikirim ke Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada awal Januari 2025 mengatakan jika lebih dari 4.000 tentara Korut yang bertempur bersama militer Rusia dipastikan tewas dan terluka.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa jumlah tentara Korut yang tewas dan terluka terus bertambah. Syrskyi mengklaim sekitar 6.000 orang tentara Korut jadi korbang perang.
Meski demikian, Syrskyi menyebut bahwa mentalitas personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) masih sangat tinggi. Meski secara resmi bukan konflik negaranya, pasukan Pyongyang memiliki motivasi tinggi dan sangat terlatih.
"(Pasukan Korea Utara) tetap sangat termotivasi, terlatih dengan baik, dan berani," ucap Syrskyi dikutip VIVA Militer dari Kyiv Independent.
Syrskyi juga menyoroti nyali tentara Korut yang sangat besar. Mereka disebut berani memasuki palagan perang tanpa menaiki atau mendapat perlindungan kendaraan lapis baja. Fakta yang menurut Syrskyi sangat berbeda dengan tentara Rusia.
Hal ini lah yang menjadi dasar militer Ukraina menuduh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), sengaja menggunakan tentara Korut sebagai unit infanteri. Dan, menumbalkan mereka di sebagai makanan artilieri pasukannya.
Mantan Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Internasional, Celeste Ann Wallander, meyakini bahwa tentara Korut yang akan dikirim ke Rusia telah dilatih untuk menghadapi operasi khusus. Meskipun, akan diterjunkan dalam perang konvensional.
Keterlibatan Korea Utara menandai peningkatan signifikan dalam perang yang sedang berlangsung. Sebab, Korea Utara menjadi salah satu negara yang memiliki pasukan organik terbesar, sebanyak 1,2 juta personel aktif.